Oleh: Geraldus Sigap
Dalam beberapa tahun terakhir, mikroplastik telah muncul sebagai masalah lingkungan dan kesehatan masyarakat yang signifikan. Partikel plastik kecil ini, yang sering kali berukuran kurang dari 5 milimeter, tersebar luas di lautan, udara, dan bahkan pasokan makanan kita. Meskipun banyak perhatian telah difokuskan pada dampak ekologis mikroplastik, semakin banyak penelitian yang menunjukkan bahwa partikel-partikel ini juga dapat menimbulkan risiko serius bagi kesehatan manusia, terutama terkait dengan penyakit jantung.
Mikroplastik adalah fragmen kecil plastik yang dihasilkan dari pemecahan barang plastik yang lebih besar atau diproduksi sebagai mikroba untuk digunakan dalam produk seperti kosmetik dan pasta gigi. Karena ukurannya yang sangat kecil, mikroplastik dapat dengan mudah masuk ke dalam berbagai ekosistem dan memasuki tubuh manusia melalui ingestasi atau inhalasi. Setelah berada di dalam tubuh, mikroplastik dapat beredar melalui aliran darah dan menyusup ke berbagai organ, yang berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Salah satu contoh yang mengkhawatirkan adalah praktik beberapa pedagang kaki lima yang menggoreng plastik sebelum menggoreng makanan, terutama untuk mencapai kerenyahan atau tekstur tertentu pada makanan. Ketika plastik dipanaskan, bahan kimia berbahaya dilepaskan, yang dapat mencemari makanan yang dimasak. Saat dikonsumsi, mikroplastik dan bahan kimia terkait ini dapat terakumulasi dalam tubuh kita, menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan.
Penelitian yang sedang berkembang mulai mengeksplorasi hubungan potensial antara mikroplastik dan kesehatan kardiovaskular. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Science & Technology menemukan bahwa mikroplastik dapat menyebabkan stres oksidatif, peradangan, dan disfungsi endotel pada pembuluh darah, yang semuanya merupakan faktor kritis dalam perkembangan penyakit jantung. Kehadiran mikroplastik dalam aliran darah juga dapat memperburuk kondisi kardiovaskular yang ada dengan meningkatkan risiko pembentukan plak pada arteri, yang berpotensi menyebabkan aterosklerosis.
Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa individu dengan tingkat mikroplastik yang lebih tinggi dalam tubuh mereka lebih mungkin mengalami masalah kesehatan serius seperti serangan jantung dan stroke. Temuan-temuan ini menunjukkan bahwa mikroplastik tidak hanya dapat berkontribusi pada timbulnya penyakit kardiovaskular tetapi juga memperburuk hasil bagi mereka yang sudah menderita kondisi tersebut. Mekanisme pasti bagaimana mikroplastik mempengaruhi kesehatan kardiovaskular masih dalam penelitian, tetapi beberapa hipotesis telah diajukan. Salah satu kemungkinannya adalah keberadaan fisik mikroplastik dalam aliran darah dapat secara langsung merusak pembuluh darah. Selain itu, bahan kimia tambahan dalam plastik, seperti bisphenol A (BPA) dan ftalat, dikenal sebagai pengganggu endokrin yang dapat mengganggu fungsi hormonal normal, yang berpotensi menyebabkan efek buruk pada kardiovaskular.
Kekhawatiran signifikan lainnya adalah respons peradangan yang dipicu oleh mikroplastik. Peradangan kronis adalah faktor risiko yang terkenal untuk penyakit jantung, dan keberadaan partikel asing seperti mikroplastik dalam tubuh dapat memicu keadaan peradangan yang persisten. Respons peradangan yang berkelanjutan ini dapat melemahkan sistem kardiovaskular seiring waktu, membuatnya lebih rentan terhadap penyakit.
Hubungan potensial antara mikroplastik dan penyakit jantung menyoroti kebutuhan mendesak untuk penelitian lebih lanjut dan inisiatif kesehatan masyarakat untuk mengatasi ancaman yang muncul ini. Mengurangi polusi plastik dan membatasi paparan manusia terhadap mikroplastik adalah langkah-langkah penting dalam mengurangi risiko kesehatan yang terkait. Langkah-langkah kebijakan yang bertujuan untuk mengatur penggunaan plastik dan meningkatkan praktik pengelolaan limbah dapat memainkan peran penting dalam mengurangi prevalensi mikroplastik di lingkungan.
Mengingat potensi risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh mikroplastik, sangat penting bagi individu untuk mengambil langkah proaktif untuk melindungi kesehatan kardiovaskular mereka. Hal ini termasuk meminimalkan penggunaan produk plastik, memilih alternatif seperti kaca atau stainless steel, dan mendukung kebijakan yang bertujuan mengurangi polusi plastik. Memastikan bahwa makanan disiapkan dengan praktik kebersihan yang baik, seperti menggunakan peralatan memasak yang bersih, menghindari kontaminasi silang, dan mendapatkan bahan dari sumber yang dapat diandalkan, dapat secara signifikan mengurangi risiko ingestasi mikroplastik. Mengetahui di mana dan bagaimana makanan kita disiapkan memberi kita langkah untuk membuat pilihan yang lebih aman dan sehat. Selain itu, pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu memantau dan mengelola masalah kesehatan potensial yang terkait dengan paparan mikroplastik.
Rumah Sakit Abdi Waluyo memahami pentingnya menjaga kesehatan jantung di tengah ancaman lingkungan yang muncul seperti mikroplastik. Layanan pemeriksaan kesehatan jantung kami yang komprehensif dirancang untuk memberikan Anda pemeriksaan yang menyeluruh tentang kesehatan jantung Anda. Fasilitas kami yang mutakhir dan tenaga medis yang berpengalaman memastikan bahwa Anda menerima perawatan dengan kualitas tertinggi.
Referensi:
- De Boever S, Devisscher L, Vinken M. Unraveling the micro- and nanoplastic predicament: A human-centric insight. Sci Total Environ 2024;916:170262.
- New study links microplastics to serious health harms in humans | Environmental Working Group [Homepage on the Internet]. 2024 [cited 2024 Aug 8];Available from: https://www.ewg.org/news-insights/news/2024/03/new-study-links-microplastics-serious-health-harms-humans