Kinerja Menurun dan Mudah Emosi? Mungkin Anda Alami Burnout Kerja - Abdi Waluyo Hospital
September 11, 2025

Kinerja Menurun dan Mudah Emosi? Mungkin Anda Alami Burnout Kerja

rsaw

By : Geraldus Sigap


 

 

Apa itu Burnout Kerja?

Burnout kerja adalah kondisi kelelahan emosional, fisik, dan mental yang disebabkan oleh stres berkepanjangan di tempat kerja. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan telah mengklasifikasikan burnout sebagai fenomena yang berkaitan dengan pekerjaan, bukan gangguan kesehatan mental biasa.

Ciri-cirinya sering kali tidak disadari, padahal dampaknya bisa serius: performa kerja menurun, semangat menghilang, mudah tersinggung, bahkan bisa memicu gangguan kesehatan lainnya.

 

Gejala Burnout yang Perlu Diwaspadai

Burnout tidak terjadi tiba-tiba. Biasanya muncul secara perlahan dan bisa dikenali dari beberapa gejala berikut:

  • Merasa lelah sepanjang waktu, meskipun sudah cukup tidur
  • Hilangnya motivasi dan minat terhadap pekerjaan
  • Emosi tidak stabil, mudah marah atau sedih
  • Sulit konsentrasi dan membuat keputusan
  • Merasa tidak dihargai, sinis terhadap pekerjaan
  • Gangguan tidur, sakit kepala, dan keluhan fisik lainnya

Jika Anda merasa lebih dari dua gejala ini dalam waktu lama, kemungkinan Anda mengalami burnout kerja.

 

Penyebab Umum Burnout di Dunia Kerja

Beberapa faktor yang paling sering menyebabkan burnout kerja, antara lain:

  • Beban kerja berlebihan
  • Jam kerja tidak teratur
  • Kurangnya dukungan dari atasan atau rekan kerja
  • Lingkungan kerja yang toxic
  • Kurang waktu istirahat dan pemulihan
  • Tekanan yang tidak ditangani dengan baik bisa membuat stres menumpuk dan berdampak pada kesejahteraan fisik maupun psikologis.

 

Dampak Burnout Bila Tidak Ditangani

Burnout bukan sekadar rasa lelah biasa. Jika diabaikan, kondisi ini bisa menimbulkan:

  • Gangguan kecemasan atau depresi
  • Menurunnya sistem imun
  • Risiko penyakit kronis seperti hipertensi
  • Hubungan sosial terganggu
  • Meningkatnya risiko kesalahan kerja

Karena itu, penting untuk mengenali tanda-tandanya dan segera mengambil langkah penanganan.

 

Cara Mengatasi dan Mencegah Burnout

Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:

  • Kenali batas kemampuan Anda dan belajar mengatakan “tidak”
  • Ambil waktu istirahat yang cukup di sela pekerjaan
  • Komunikasikan beban kerja dengan atasan
  • Lakukan aktivitas relaksasi seperti olahraga, meditasi, atau hobi
  • Pertimbangkan konseling psikologis jika burnout sudah mengganggu fungsi sehari-hari

Jika gejala burnout tidak kunjung membaik meskipun sudah mencoba istirahat, mengatur beban kerja, atau melakukan coping mechanism mandiri, maka penting untuk mencari bantuan profesional. Anda dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan psikolog klinis jika mengalami kelelahan emosional, stres berkepanjangan, sulit fokus, atau kehilangan motivasi namun masih bisa menjalankan aktivitas harian.

 

Namun, bila gejala disertai gangguan tidur berat, penurunan fungsi kerja yang signifikan, gejala depresi seperti rasa putus asa atau ingin menyakiti diri sendiri, maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kedokteran jiwa (psikiater). Psikiater dapat melakukan penilaian menyeluruh dan, bila diperlukan, memberikan penanganan medis seperti farmakoterapi.

Burnout bukan tanda kelemahan, ini bisa jadi sinyal tubuh dan pikiran Anda meminta perhatian.

 

Merasa burnout dan tak tahu harus mulai dari mana? Jangan tunggu sampai stres mengganggu kesehatan mental dan fisik Anda.
Konsultasikan kondisi Anda dengan dokter spesialis kejiwaan (psikiater) atau psikolog klinis di RS Abdi Waluyo.

Hubungi kami di 021-3144989 atau buat janji online melalui link https://wa.link/rsabdiwaluyo.

FAQ

  1. Apa perbedaan antara burnout dan stres biasa?
    Burnout adalah kondisi kelelahan fisik, mental, dan emosional kronis akibat stres kerja berkepanjangan, biasanya disertai hilangnya motivasi dan sinisme terhadap pekerjaan. Sementara stres biasa biasanya bersifat sementara dan masih bisa diatasi dengan istirahat atau relaksasi singkat.

 

  1. Apakah burnout bisa sembuh?
    Ya, burnout bisa sembuh jika dikenali sejak dini dan ditangani dengan tepat. Langkah seperti mengambil cuti, mengubah gaya hidup, dan menjalani konseling psikologis dapat membantu pemulihan secara bertahap.

 

  1. Siapa saja yang rentan mengalami burnout?
    Setiap orang bisa mengalami burnout, tetapi paling rentan adalah:
    – Pekerja dengan jam kerja panjang
    – Tenaga kesehatan, guru, customer service
    – Karyawan dengan beban kerja tinggi atau lingkungan kerja yang tidak sehat
    – Orang dengan kepribadian perfeksionis

 

  1. Apakah burnout harus konsultasi ke psikiater?
    Jika gejala burnout sudah mengganggu kehidupan sehari-hari, seperti sulit tidur, sering menangis, kehilangan semangat hidup, atau muncul kecemasan/depresi, maka disarankan untuk berkonsultasi ke psikiater atau psikolog klinis.

 

  1. Bagaimana cara mencegah burnout sejak dini?
    Beberapa langkah sederhana untuk mencegah burnout:
    – Buat jadwal kerja yang seimbang
    – Sisihkan waktu untuk hobi atau aktivitas santai
    – Rajin olahraga dan cukup tidur
    – Bangun komunikasi yang sehat di tempat kerja
    -Jangan ragu meminta bantuan jika merasa kewalahan

 


Referensi

  1. Edú-Valsania, S., Laguía, A., & Moriano, J. A. (2022). Burnout: A Review of Theory and Measurement. International journal of environmental research and public health, 19(3), 1780. https://doi.org/10.3390/ijerph19031780
  2. Khammissa, R. A. G., Nemutandani, S., Feller, G., Lemmer, J., & Feller, L. (2022). Burnout phenomenon: neurophysiological factors, clinical features, and aspects of management. The Journal of international medical research, 50(9), 3000605221106428. https://doi.org/10.1177/03000605221106428
  3. InformedHealth.org [Internet]. Cologne, Germany: Institute for Quality and Efficiency in Health Care (IQWiG); 2006-. Depression: Learn More – What is burnout? [Updated 2024 Apr 15]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279286/
Chat with us