RS Abdi Waluyo telah memiliki Laboratorium Kateterisasi Hibrid (Hybrid Cathlab) terbaru, yang memungkinkan dokter mengobati berbagai gangguan jantung tanpa perlu operasi terbuka dengan risiko komplikasi yang jauh lebih kecil. Dibangun dengan teknologi tercanggih yang ada, Hybrid Cathlab kami dirancang untuk memfasilitasi pasien dalam menjalani berbagai prosedur dengan aman:
- Kardiointervensi (Coronary arteriography/CAG), stent, ablasi, pacu jantung, dll)
- Neurointervensi (Digital Subtraction Angiography/DSA)
- Radiointervensi (Transarterial Chemoembolization/TACE)
Hybrid Cathlab ini dibangun sebagai bagian dari fasilitas bedah hibrid, di mana intervensi bedah dapat dilakukan jika diperlukan untuk melengkapi intervensi minimal invasif dengan kateter. Rancangan ini memungkinkan kami untuk mengkombinasikan prosedur lain yang diperlukan seperti bronkoskopi dan intervensi bedah lainnya di tengah prosedur kateterisasi jantung. Hal ini dapat mengurangi paparan anestesi berulang bagi pasien kami karena berbagai tindakan dapat dilakukan dalam satu kali prosedur. Hybrid Cathlab juga menawarkan berbagai manfaat, seperti: dilakukannya beberapa modalitas perawatan yang tersedia di saat yang bersamaan, mengurangi jumlah operasi dan meningkatkan kecepatan pemulihan.
Di RS Abdi Waluyo, kami tahu bahwa memastikan hasil yang baik untuk prosedur kardiotoraks membutuhkan spesialis yang terampil, norma keselamatan yang unggul, dan penggunaan peralatan yang canggih. Itulah cara kami memberikan pengobatan presisi dan perawatan penuh kasih yang dipersonalisasi untuk setiap pasien kami.
Endoscopic Retrograde Cholangio-pancreatography (ERCP)
Endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP) adalah prosedur yang menggabungkan endoskopi saluran cerna bagian atas dan X-Ray untuk mendiagnosis dan menangani masalah saluran empedu dan pankreas. Untuk diagnosis saja, dokter mungkin menggunakan tes non-invasif — tes yang tidak secara fisik masuk ke dalam tubuh / tidak memerlukan sayatan — sebagai pengganti ERCP. Jika yang diperlukan hanya diagnostik saja, maka tes non-invasif seperti Magnetic Resonance Cholangiopancreatography (MRCP), salah satu jenis pemeriksaan MRI, lebih aman dan juga dapat mendiagnosis banyak masalah saluran empedu dan pankreas.
Dokter dapat melakukan ERCP saat saluran empedu atau pankreas Anda menyempit atau tersumbat karena kondisi seperti:
- Batu empedu yang terbentuk di kantong empedu Anda dan tersangkut di saluran empedu Anda
- Infeksi
- Pankreatitis akut
- Pankreatitis kronis
- Trauma atau komplikasi pembedahan pada saluran empedu atau pankreas Anda
- Pseudokista pankreas, tumor, atau kanker
- Tumor atau kanker saluran empedu
Anda akan diminta untuk:
- Dalam beberapa kasus, menginap di rumah sakit dari malam sebelumnya dan untuk sementara berhenti minum obat yang mempengaruhi pembekuan darah atau berinteraksi dengan obat penenang
- Tetaplah berada di rumah sakit atau pusat rawat jalan selama minimal 2 jam setelah prosedur agar efek sedasi atau anestesi hilang. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin perlu menginap di rumah sakit setelah ERCP.
- Sebaiknya tidak makan, minum, atau mengunyah permen karet selama 8 jam sebelum ERCP.
Setelah ERCP, berikut hal-hal yang perlu Anda ketahui:
- Anda mungkin merasa kembung atau mual sesaat setelah prosedur.
- Anda mungkin merasa sakit tenggorokan selama 1 sampai 2 hari.
- Anda harus beristirahat di rumah selama sisa hari itu.
- Anda dapat kembali ke pola makan normal setelah menelan kembali normal.
- Untuk keamanan, sebaiknya jangan mengemudi selama 24 jam setelah ERCP karena obat penenang atau anestesi perlu waktu untuk hilang. Sebaiknya Anda diantar keluarga pulang setelah ERCP.
Umumnya hasil dari ERCP bisa tersedia segera setelah prosedur. Setelah obat penenang hilang, dokter akan memberikan dan menjelaskan hasilnya kepada Anda atau, jika Anda mau, dengan teman atau anggota keluarga Anda. Jika dokter melakukan biopsi, ahli patologi akan memeriksa jaringan yang dibiopsi. Hasil biopsi membutuhkan waktu beberapa hari atau lebih.