Diagnosis Cepat dan Non-Invasif dengan Intestinal Ultrasound (IUS) - Abdi Waluyo Hospital
September 25, 2025

Diagnosis Cepat dan Non-Invasif dengan Intestinal Ultrasound (IUS)

rsaw

By : Geraldus Sigap


GE HealthCare: More Tariff Challenges Coming Ahead; Initiate With 'Sell' (NASDAQ:GEHC) | Seeking Alpha

Apakah Anda sering merasa mual, cepat kenyang, atau kembung berlebihan setelah makan?
Bisa jadi ini bukan sekadar gangguan pencernaan biasa, waspadai kemungkinan Gastroparesis! 

Bulan ini diperingati sebagai Bulan Kesadaran Gastroparesis, momen penting untuk mengenali gejala dan memahami pentingnya deteksi dini terhadap penyakit ini. Gastroparesis adalah kondisi ketika lambung tidak mengosongkan isinya secara normal, tanpa adanya sumbatan mekanis. Akibatnya, makanan berada terlalu lama di lambung, memicu berbagai keluhan gastrointestinal kronis.

Kenali Gejala Gastroparesis

Beberapa gejala umum gastroparesis yang perlu diwaspadai:

  • Mual dan muntah berulang
  • Cepat kenyang saat makan
  • Kembung dan nyeri di perut bagian atas
  • Berat badan turun tanpa sebab jelas
  • Fluktuasi kadar gula darah (terutama pada penderita diabetes)

Diagnosis Gastroparesis Kini Lebih Cepat dan Nyaman

Dulu, pemeriksaan gastroparesis mengharuskan pasien menjalani prosedur invasif seperti endoskopi atau scintigrafi lambung. Kini, dengan teknologi Intestinal Ultrasound (IUS), diagnosis gastroparesis dapat dilakukan secara non-invasif, cepat, dan minim ketidaknyamanan.

Apa Itu Intestinal Ultrasound (IUS)?

IUS adalah pemeriksaan ultrasonografi khusus yang memvisualisasikan pergerakan lambung dan usus. Prosedur ini aman, tanpa radiasi, dan tidak memerlukan pembiusan. Dokter dapat menilai apakah terjadi perlambatan pengosongan lambung yang mengarah pada diagnosis gastroparesis.

Keunggulan IUS:

  • Tanpa jarum atau tindakan invasif
  • Tidak menggunakan radiasi
  • Bisa dilakukan di poliklinik dengan waktu singkat
  • Cocok untuk pasien anak, lansia, atau mereka yang sensitif terhadap prosedur invasif

Intestinal Ultrasound (IUS) juga telah direkomendasikan dalam American Journal of Gastroenterology sebagai metode yang aman dan efektif untuk mengevaluasi motilitas lambung, terutama pada pasien diabetes dan anak-anak. Keunggulan ini menjadikan IUS sebagai pemeriksaan pilihan untuk deteksi dini gastroparesis, tanpa paparan radiasi atau prosedur invasif.

Siapa Saja yang Perlu Waspada?

  • Penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2
  • Orang dengan riwayat operasi lambung
  • Pengguna obat-obatan yang memperlambat motilitas lambung
  • Pasien dengan gangguan saraf atau autoimun

Jangan Abaikan Gejala yang Terlihat Sepele

Gastroparesis sering kali luput dari diagnosis karena gejalanya menyerupai gangguan pencernaan biasa. Padahal, penanganan yang terlambat bisa memicu komplikasi serius seperti malnutrisi atau kontrol gula darah yang buruk. Bila Anda atau orang terdekat mengalami keluhan gastrointestinal kronis, konsultasikan segera dengan dokter untuk evaluasi lanjut. Konsultasikan keluhan lambung Anda dengan tim dokter spesialis Penyakit Dalam – Gastroenterologi di RS Abdi Waluyo. Untuk informasi lebih lanjut atau janji temu, hubungi kami di 021-3144989 atau buat janji secara online sekarang juga!

 

FAQ

  1. Apa itu gastroparesis?
    Gastroparesis adalah gangguan di mana lambung mengalami keterlambatan dalam mengosongkan isinya tanpa adanya sumbatan fisik. Akibatnya, makanan tertahan terlalu lama di lambung, menimbulkan gejala seperti mual, muntah, kembung, dan cepat kenyang.
  1. Apa penyebab utama gastroparesis?
    Penyebab paling umum adalah kerusakan saraf vagus akibat diabetes. Selain itu, gastroparesis juga bisa disebabkan oleh gangguan saraf, operasi lambung, konsumsi obat tertentu, atau kondisi autoimun.
  1. Bagaimana Intestinal Ultrasound (IUS) membantu diagnosis gastroparesis?
    IUS memanfaatkan gelombang suara untuk melihat pergerakan lambung dan usus. Dokter dapat menilai apakah pengosongan lambung lambat, sehingga membantu memastikan diagnosis gastroparesis tanpa prosedur invasif.
  1. Apakah pemeriksaan IUS aman untuk semua usia?
    Ya, IUS sangat aman, tidak menggunakan radiasi, dan cocok untuk anak-anak, lansia, bahkan ibu hamil.
  1. Apa perbedaan IUS dengan endoskopi atau scintigrafi lambung?
    IUS tidak memerlukan alat masuk ke dalam tubuh, tidak menggunakan radiasi, dan hasilnya bisa langsung dianalisis oleh dokter. Sementara endoskopi dan scintigrafi bersifat lebih invasif dan memerlukan waktu serta persiapan lebih lama.

Referensi :

  1. Sullivan, A., Temperley, L., & Ruban, A. (2020). Pathophysiology, Aetiology and Treatment of Gastroparesis. Digestive diseases and sciences, 65(6), 1615–1631.
  2. Liu, N., & Abell, T. (2017). Gastroparesis Updates on Pathogenesis and Management. Gut and liver, 11(5), 579–589.
  3. Camilleri, M., Kuo, B., Nguyen, L., Vaughn, V. M., Petrey, J., Greer, K., Yadlapati, R., & Abell, T. L. (2022). ACG Clinical Guideline: Gastroparesis. The American journal of gastroenterology, 117(8), 1197–1220.
Chat with us