Apakah Detak Jantung Anda Tidak Beraturan? - Abdi Waluyo Hospital
Januari 10, 2025

Apakah Detak Jantung Anda Tidak Beraturan?

rsaw

Oleh: Geraldus Sigap


Bayangkan sebuah orkestra, di mana setiap musisi bermain harmonis di bawah arahan seorang konduktor. Konduktor memastikan ritme dan tempo berjalan selaras, menciptakan melodi yang indah. Sekarang, bayangkan jika sang konduktor tiba-tiba kehilangan iramanya—apa yang sebelumnya merupakan musik yang harmonis berubah menjadi kekacauan. Analogi ini menggambarkan esensi dari aritmia: ketika ritme alami jantung terganggu, hasilnya bisa menjadi kacau dan berpotensi berbahaya.

Jantung berdetak dalam irama yang teratur, memompa darah ke seluruh tubuh untuk menjaga Anda tetap hidup dan sehat. Bagi kebanyakan orang, irama ini terasa normal dan dapat diandalkan. Namun, ada kalanya detak alami jantung terasa tidak beraturan, terlalu cepat, atau terlalu lambat. Kondisi ini disebut aritmia, dan dapat berkisar dari yang tidak berbahaya hingga berpotensi serius. Meskipun banyak orang mengabaikan sensasi berdebar atau detak yang terlewat, memahami aritmia sangatlah penting karena terkadang dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang memerlukan perhatian medis.

Aritmia adalah kondisi di mana irama jantung menjadi tidak normal. Pada individu yang sehat, jantung berdetak dalam pola yang teratur, dikendalikan oleh sinyal listrik yang mengoordinasikan kontraksi jantung. Sinyal ini memastikan bahwa jantung memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh. Ketika sesuatu mengganggu sinyal listrik ini, detak jantung bisa menjadi tidak teratur.

Aritmia dapat muncul dalam beberapa bentuk: jantung mungkin berdetak terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat (bradikardia), atau dalam pola yang tidak teratur. Meskipun beberapa aritmia tidak berbahaya dan bersifat sementara, aritmia lainnya dapat memengaruhi aliran darah, membebani jantung, dan meningkatkan risiko komplikasi seperti stroke atau gagal jantung.

Gejala aritmia dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Beberapa orang dengan aritmia tidak merasakan tanda-tanda yang jelas, dan kondisi ini hanya terdeteksi saat pemeriksaan medis rutin. Bagi yang lain, gejalanya dapat mencakup:

  • Palpitasi Jantung: Sensasi berdebar, detak yang terlewat, atau detak jantung yang cepat.
  • Sesak Napas: Kesulitan bernapas, terutama saat beraktivitas fisik.
  • Pusing atau Merasa Melayang: Sensasi hampir pingsan atau tidak seimbang.
  • Kelelahan: Rasa lelah yang tidak dapat dijelaskan, bahkan setelah beristirahat.
  • Nyeri atau Ketidaknyamanan di Dada: Sensasi sesak atau tekanan di area dada.
  • Pingsan (Sinkop): Pada kasus yang parah, irama jantung yang tidak teratur dapat menyebabkan hilangnya kesadaran.

Gejala-gejala ini dapat terasa mengkhawatirkan, namun tidak selalu menunjukkan kondisi serius. Jika Anda sering mengalami tanda-tanda ini atau muncul secara tiba-tiba, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan penyebabnya.

Aritmia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gaya hidup hingga kondisi kesehatan yang mendasarinya. Beberapa penyebab umum meliputi:

  • Penyakit Jantung: Penyakit seperti penyakit arteri koroner, gagal jantung, atau kelainan jantung bawaan dapat mengganggu irama jantung.
  • Tekanan Darah Tinggi: Hipertensi kronis dapat membebani jantung, sehingga memicu aritmia.
  • Ketidakseimbangan Elektrolit: Kadar mineral seperti kalium, kalsium, atau magnesium yang tidak normal dapat memengaruhi aktivitas listrik jantung.
  • Masalah Tiroid: Kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif dapat memengaruhi detak jantung.
  • Stres dan Kecemasan: Stres emosional dapat memicu detak jantung yang tidak teratur, terutama pada individu yang sebaliknya sehat. Panic attack, yang merupakan bentuk kecemasan akut, juga dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur karena respons tubuh terhadap “fight-or-flight” (melawan atau melarikan diri) melepaskan adrenalin yang memengaruhi ritme jantung.
  • Stimulan: Konsumsi kafein, nikotin, alkohol berlebihan, atau obat-obatan tertentu dapat mengganggu irama jantung.
  • Sleep Apnea: Gangguan pernapasan saat tidur dapat membebani jantung dan menyebabkan aritmia.

Dalam beberapa kasus, aritmia terjadi tanpa penyebab yang jelas. Oleh karena itu, evaluasi medis penting untuk mengidentifikasi pemicunya. Aritmia bukanlah kondisi yang sama pada setiap orang. Aritmia dapat muncul dalam berbagai bentuk, masing-masing dengan karakteristiknya sendiri:

  • Fibrilasi Atrium: Salah satu jenis aritmia yang paling umum, fibrilasi atrium menyebabkan bilik atas jantung bergetar alih-alih berdetak secara efektif. Kondisi ini dapat menyebabkan detak jantung yang tidak teratur dan sering kali cepat, serta meningkatkan risiko stroke.
  • Bradikardia: Terjadi ketika jantung berdetak terlalu lambat, yang dapat menghambat aliran darah ke otak dan organ lainnya. Hal ini sering menyebabkan kelelahan dan pusing.
  • Takikardia: Detak jantung yang terlalu cepat melebihi rentang normal. Kondisi ini dapat terjadi di bilik atas atau bawah jantung dan menyebabkan palpitasi serta sesak napas.
  • Fibrilasi Ventrikel: Ini adalah bentuk aritmia yang mengancam jiwa, di mana bilik bawah jantung bergetar alih-alih memompa darah. Kondisi ini memerlukan perhatian medis segera.

Memahami jenis aritmia yang Anda alami sangat penting karena hal ini menentukan langkah pengobatan yang paling tepat.

Figure 1. Heart abnormalities

Diagnosing arrhythmia involves a combination of a medical history review, physical examination, and specialized tests. A doctor will typically listen to your symptoms and ask about lifestyle habits, medications, and family history. Common diagnostic tools include:

  • Electrocardiogram (ECG): This is a quick, painless test that measures the heart’s electrical activity and identifies irregular rhythms.
  • Holter Monitor: A portable device worn for 24-48 hours to record the heart’s activity over a longer period. It is one of the easiest and least invasive tests available, offering a comprehensive view of the heart’s rhythm over time. By monitoring the heart during normal daily activities, the Holter test increases the likelihood of detecting intermittent arrhythmias, providing a more accurate diagnosis.
  • Echocardiogram: An ultrasound of the heart that provides detailed images of its structure and function.
  • Stress Test: This test evaluates how the heart performs during physical activity.
  • Electrophysiology Study: A specialized procedure to study the heart’s electrical system and pinpoint the source of the arrhythmia.

The treatment for arrhythmia depends on its cause, type, and severity. For mild cases that do not pose health risks, no treatment may be necessary. However, if the arrhythmia is causing significant symptoms or complications, treatment options may include:

  • Medications: Anti-arrhythmic drugs help control the heart’s rhythm and prevent further episodes. Blood thinners may also be prescribed to reduce the risk of stroke.
  • Lifestyle Changes: Reducing stress, avoiding stimulants like caffeine or nicotine, and maintaining a healthy diet can improve heart rhythm. Regular exercise and weight management also play a role.
  • Medical Procedures: Treatments like electrical cardioversion or catheter ablation can correct abnormal rhythms. In severe cases, a pacemaker or implantable defibrillator may be recommended to regulate the heartbeat.

By working closely with a healthcare provider, arrhythmia can often be managed effectively, allowing individuals to lead normal, active lives.

RS Abdi Waluyo understand the importance of early diagnosis and expert care for conditions like arrhythmia. Our team of internal medicine specialists and cardiologists provides comprehensive diagnostic evaluations and tailored treatment plans to address your heart health needs. Equipped with advanced technology, such as electrocardiograms, echocardiography, and electrophysiology studies, RS Abdi Waluyo ensures accurate diagnoses and effective management of heart rhythm disorders.

With a patient-centered approach, we aim to provide world-class care in a comfortable and supportive environment. Whether you are experiencing occasional palpitations or persistent symptoms, our team is dedicated to helping you achieve better heart health. Do not ignore the signs of an irregular heartbeat!


Referensi:

  1. Heart Arrythmia Types & Irregular Heartbeats in Dilated Cardiomyopathy [Homepage on the Internet]. DCM Found. [cited 2024 Dec 17];Available from: https://dcmfoundation.org/about-dilated-cardiomyopathy/dilated-cardiomyopathy-and-common-arrhythmias/
  2. Arrhythmias – StatPearls – NCBI Bookshelf [Homepage on the Internet]. [cited 2024 Dec 17];Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558923/
  3. Kingma J, Simard C, Drolet B. Overview of Cardiac Arrhythmias and Treatment Strategies. Pharmaceuticals 2023;16(6):844.
Chat with us