Kanker Gastrointestinal Sering Tak Terduga: Kenali Pentingnya Pemeriksaan Sejak Dini - Abdi Waluyo Hospital
Oktober 7, 2025

Kanker Gastrointestinal Sering Tak Terduga: Kenali Pentingnya Pemeriksaan Sejak Dini

rsaw

By : Geraldus Sigap


 

Kanker gastrointestinal mencakup berbagai jenis kanker yang menyerang saluran pencernaan, mulai dari kerongkongan, lambung, usus halus, kolon, rektum, hingga organ penunjang seperti hati, pankreas, dan saluran empedu. Meskipun prevalensinya meningkat, penyakit ini sering berkembang diam-diam dan baru terdeteksi pada stadium lanjut, ketika pengobatan menjadi lebih sulit.

 

Mengapa Kanker Gastrointestinal “Tak Terduga”?

  • Gejala awal yang tidak spesifik
    • Banyak pasien mengabaikan keluhan seperti nyeri perut ringan, perubahan pola buang air besar, atau rasa penuh setelah makan sedikit—karena dianggap sebagai gangguan pencernaan biasa.
  • Letak tersembunyi dan organ kompleks
    • Saluran pencernaan dan organ terkait berada dalam rongga tubuh, sehingga tumor kecil bisa berkembang jauh sebelum menimbulkan gejala nyata.
  • Faktor risiko laten
    • Faktor seperti pola makan tinggi lemak dan rendah serat, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, obesitas, infeksi Helicobacter pylori, dan riwayat keluarga meningkatkan risiko, namun tidak selalu disadari sebagai “alarm”.
  • Kurangnya kesadaran skrining
    • Banyak orang menunggu gejala muncul atau meremehkan pentingnya pemeriksaan pencegahan (screening), padahal skrining tepat waktu sangat berperan dalam deteksi dini.

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Berikut ringkasan gejala kanker gastrointestinal yang sering terlupakan:

Mengetahui gejala-gejala di atas dan tidak menundanya untuk diperiksa dapat menjadi langkah awal menyelamatkan nyawa.

Strategi Deteksi Dini: Langkah yang Tak Boleh Dilewatkan

  1. Skrining teratur sesuai usia dan faktor risiko
    1. Kolonoskopi dianjurkan untuk individu berusia ≥ 50 tahun (atau lebih muda jika ada faktor risiko).
    2. Untuk risiko tinggi (misalnya riwayat keluarga kanker kolorektal), skrining dapat dimulai lebih awal dan lebih sering.
    3. Endoskopi (EGD) bagi mereka dengan gejala lambung kronis, refluks, atau perdarahan lambung.
  2. Pemeriksaan endoskopi diagnostik & terapi
    1. Endoskopi / EGD untuk melihat langsung saluran cerna atas (esofagus, lambung, duodenum)
    2. Kolonoskopi untuk mendeteksi polip atau kanker di usus besar
    3. Endoskopi kapsul (kamera kapsul) untuk memeriksa bagian usus halus yang sulit dijangkau
    4. ERCP untuk evaluasi penyakit hati, pankreas, dan saluran empedu
  3. Pencitraan dan pemeriksaan tambahan
    1. CT scan, MRI, ultrasonografi, atau pemeriksaan radiologi saluran cerna
    2. Pemeriksaan fungsi hati, enzim pankreas, tumor marker (jika dicurigai)
  4. Pendekatan multidisiplin dalam penanganan
    1. Penanganan kanker gastrointestinal terbaik melibatkan kolaborasi berbagai disiplin: gastroenterologi, bedah digestif, radiologi intervensi, dan onkologi.

 

Manfaat Deteksi Dini & Prognosis

  • Tingkat keberhasilan pengobatan lebih tinggi
    • Kanker yang terdeteksi stadium awal lebih memungkinkan untuk diangkat via operasi atau terapi minimal invasif, dengan kemungkinan remisi lebih baik.
  • Biaya pengobatan lebih rendah dan komplikasi lebih sedikit
    • Penanganan stadium lanjut sering memerlukan terapi kombinasi (operasi besar, kemoterapi, radioterapi), yang lebih kompleks dan mahal.
  • Kualitas hidup terjaga
    • Deteksi awal memungkinkan terapi yang lebih ringan, pemulihan lebih cepat, dan kekambuhan yang lebih kecil.
  • Upaya pencegahan terhadap komplikasi berat
    • Misalnya, pendarahan saluran cerna, obstruksi usus, metastasis ke organ lain bisa dicegah atau diatasi lebih awal.

 

Tantangan & Hambatan dalam Deteksi Dini

  • Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai kanker pencernaan
  • Rasa takut terhadap prosedur endoskopi atau kolonoskopi
  • Biaya dan akses fasilitas medis
  • Minimnya gejala spesifik di tahap awal
  • Stigma atau rasa enggan memeriksakan diri

Oleh karena itu, edukasi publik dan penyediaan fasilitas skrining yang mudah diakses menjadi kunci.

 

Perawatan Kanker Gastrointestinal di RS Abdi Waluyo

RS Abdi Waluyo menyediakan layanan komprehensif dan spesialis untuk diagnosis serta penatalaksanaan penyakit saluran cerna dan kanker gastrointestinal melalui Rudolph Simadibrata Gastroentero-Hepatology & Endoscopy Center, yang didukung oleh tim multidisiplin terdiri dari dokter spesialis gastroenterologi, hepatologi, dan bedah digestif.). Layanan yang tersedia meliputi:

  • Kolonoskopi diagnostik dan terapi (termasuk polipektomi)
  • Endoskopi (EGD) dan endoskopi kapsul
  • ERCP (terapi dan diagnostik saluran empedu / pankreas)
  • Pencitraan radiologi saluran cerna & MSCT kolonografi
  • Penanganan bedah digestif (operasi terbuka, laparaskopi) melalui tim Bedah Digestif 

 

Jika Anda atau keluarga mengalami gangguan pencernaan kronis, seperti perubahan pola buang air besar, nyeri perut misterius, atau perdarahan pada tinja, jangan abaikan. Lakukan pemeriksaan pencernaan secara rutin, terutama jika Anda memiliki faktor risiko kanker gastrointestinal. Konsultasikan keluhan Anda dengan tim dokter Gastroenterologi & Bedah Digestif RS Abdi Waluyo di 021-3144989 atau buat janji online sekarang juga.

FAQ

  1. Apa itu kanker gastrointestinal?

Kanker gastrointestinal adalah jenis kanker yang menyerang saluran pencernaan, mulai dari kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, hingga organ pendukung seperti hati, pankreas, dan saluran empedu. Penyakit ini sering berkembang tanpa gejala khas, sehingga sering terlambat terdiagnosis.

 

  1. Apa saja gejala awal kanker gastrointestinal?

Gejala awal bisa berbeda tergantung lokasi, namun yang sering muncul antara lain:

  • Nyeri perut yang tidak jelas penyebabnya
  • Perubahan pola buang air besar (diare/konstipasi)
  • Darah dalam tinja atau muntah darah

Jika gejala ini muncul terus-menerus, segera lakukan pemeriksaan.

 

  1. Siapa saja yang berisiko terkena kanker gastrointestinal?

Risiko meningkat pada orang dengan:

  • Riwayat keluarga kanker pencernaan
  • Pola makan tinggi lemak, rendah serat
  • Kebiasaan merokok atau konsumsi alkohol
  • Obesitas dan gaya hidup sedentari
  • Infeksi Helicobacter pylori (untuk kanker lambung)
  • Usia di atas 50 tahun

 

  1. Pemeriksaan apa yang dapat mendeteksi kanker gastrointestinal sejak dini?

Beberapa pemeriksaan yang dianjurkan:

  • Endoskopi (EGD): untuk melihat lambung dan kerongkongan
  • Kolonoskopi: mendeteksi polip atau kanker usus besar
  • Endoskopi kapsul: memeriksa usus halus yang sulit dijangkau
  • ERCP: memeriksa pankreas dan saluran empedu
  • Pencitraan (CT scan, MRI, USG): menilai organ pencernaan lebih detail

 

  1. Apakah kanker gastrointestinal bisa dicegah?

Tidak semua bisa dicegah, tetapi risikonya dapat ditekan dengan:

  • Menjaga pola makan sehat, tinggi serat, rendah lemak jenuh
  • Berhenti merokok dan mengurangi alkohol
  • Menjaga berat badan ideal
  • Rutin olahraga
  • Melakukan pemeriksaan skrining sesuai anjuran dokter

Referensi :

  1. Malik MB, Goyal A. Cardiac Exam. [Updated 2023 Jan 23]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553078/
  2. Ashley EA, Niebauer J. Cardiology Explained. London: Remedica; 2004. Chapter 2, Cardiovascular examination. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK2213/

 

Chat with us