Kenapa Haid Tidak Teratur? Bisa Jadi Tanda PCOS yang Perlu Diwaspadai - Abdi Waluyo Hospital
November 14, 2025

Kenapa Haid Tidak Teratur? Bisa Jadi Tanda PCOS yang Perlu Diwaspadai

rsaw

By : Geraldus Sigap


Siklus haid yang kacau, jerawat membandel, berat badan naik tanpa sebab? Jangan anggap sepele. Gejala-gejala ini bisa menjadi tanda awal Polycystic Ovary Syndrome (PCOS),  kondisi hormonal yang sering terjadi pada wanita usia subur dan dapat berdampak pada kesuburan serta kesehatan jangka panjang.

Apa itu PCOS?

PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) adalah gangguan hormonal yang menyebabkan ovarium memproduksi androgen (hormon laki-laki) secara berlebih. Kondisi ini mengganggu proses ovulasi dan menyebabkan terbentuknya kista kecil di ovarium.

Masalah ini umum terjadi, bahkan menurut WHO, sekitar 1 dari 10 wanita mengalami PCOS, namun sayangnya banyak yang tidak menyadarinya hingga mengalami gangguan kesuburan.

Gejala Umum PCOS yang Perlu Diwaspadai

Beberapa tanda PCOS yang paling sering dikeluhkan, antara lain:

  • Haid tidak teratur: jarang datang, terlalu sering, atau bahkan tidak haid sama sekali.
  • Jerawat yang sulit hilang dan berminyak di wajah.
  • Pertumbuhan rambut berlebih (hirsutisme), terutama di wajah, dada, atau perut.
  • Berat badan sulit turun, terutama di area perut.
  • Masalah kesuburan: sulit hamil akibat ovulasi yang tidak teratur.

Penyebab dan Faktor Risiko PCOS

Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan PCOS, namun beberapa faktor yang berperan antara lain:

  • Resistensi insulin: tubuh tidak merespons insulin dengan baik, sehingga memicu produksi androgen berlebih.
  • Keturunan/genetik: memiliki ibu atau saudara perempuan dengan PCOS meningkatkan risiko.
  • Gaya hidup tidak sehat: seperti pola makan tinggi gula dan kurang aktivitas fisik.

Dampak PCOS Jika Tidak Ditangani

PCOS bukan hanya soal haid tidak teratur atau jerawat. Jika tidak ditangani dengan baik, PCOS bisa meningkatkan risiko beberapa penyakit serius, seperti:

  • Diabetes tipe 2
  • Tekanan darah tinggi
  • Kolesterol tinggi
  • Kanker endometrium
  • Masalah psikologis seperti depresi dan kecemasan

Diagnosis PCOS: Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami dua atau lebih dari gejala di atas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter spesialis Obstetri & Ginekologi (Sp.OG). Diagnosis PCOS biasanya dilakukan dengan:

  • Pemeriksaan riwayat siklus haid
  • USG transvaginal untuk melihat kista ovarium
  • Tes darah hormonal, seperti LH, FSH, androgen, dan insulin

Untuk menegakkan diagnosis PCOS, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan yang meliputi wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang. Salah satu pemeriksaan utama adalah USG transvaginal atau USG panggul untuk melihat apakah terdapat banyak kista kecil di ovarium (tanda khas PCOS). Biasanya akan tampak ovarium membesar dengan banyak folikel kecil yang tersusun di tepi, menyerupai “kalung mutiara”.

Jika hasil USG belum cukup jelas atau dibutuhkan evaluasi lebih lanjut, maka dokter dapat menyarankan pemeriksaan MRI pelvis, yang mampu memberikan gambaran anatomi organ reproduksi wanita dengan lebih detail. Gambaran PCOS pada MRI antara lain menunjukkan pembesaran ovarium bilateral dengan banyak folikel kecil berukuran <9 mm yang tersebar di tepi ovarium.

Gambar temuan PCOS dalam MRI3

Cara Mengatasi dan Mengelola PCOS

Meski tidak bisa disembuhkan total, PCOS bisa dikendalikan dengan perawatan yang tepat. Beberapa langkah pengelolaan yang direkomendasikan:

  1. Perubahan gaya hidup
  • Menurunkan berat badan jika kelebihan
  • Mengatur pola makan rendah gula dan tinggi serat
  • Olahraga teratur minimal 30 menit sehari
  1. Terapi obat
  • Pil KB kombinasi untuk mengatur siklus haid dan menurunkan kadar androgen
  • Metformin untuk resistensi insulin
  • Obat jerawat atau obat perontok rambut jika diperlukan
  1. Program kehamilan
  • Untuk yang ingin hamil, dokter mungkin menyarankan induksi ovulasi, seperti clomiphene atau letrozole, atau prosedur lanjutan seperti inseminasi buatan (IUI) hingga IVF jika diperlukan.

Deteksi Dini adalah Kunci

PCOS bisa datang diam-diam dan berkembang tanpa gejala yang jelas. Oleh karena itu, penting untuk:

  • Melakukan check-up berkala
  • Mencatat siklus haid
  • Waspadai gejala seperti jerawat parah, rambut rontok, atau berat badan yang tidak terkendali

PCOS tidak hanya memengaruhi kesuburan, tetapi juga kesehatan jangka panjang. Jangan menunggu hingga gejala semakin berat. Jika Anda mengalami haid tidak teratur, jerawat membandel, atau sulit hamil, segera konsultasikan kondisi Anda ke dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi RS Abdi Waluyo. RS Abdi Waluyo memiliki fasilitas laboratorium hormonal, USG transvaginal, hingga dukungan tim multidisiplin seperti dokter spesialis endokrin dan gizi klinik, untuk membantu Anda memahami dan menangani PCOS secara menyeluruh. Hubungi RS Abdi Waluyo di 021-3144989 atau buat janji online sekarang juga untuk pemeriksaan lebih lanjut.

FAQ

  1. Apa itu PCOS?

PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) adalah gangguan hormonal yang menyebabkan gangguan ovulasi, ditandai dengan haid tidak teratur, kelebihan hormon androgen (hormon laki-laki), dan tampilan ovarium yang membesar dengan banyak kista kecil.

  1. Apa saja gejala umum PCOS?
  • Haid tidak teratur atau jarang
  • Jerawat parah
  • Pertumbuhan rambut berlebih (hirsutisme)
  • Berat badan mudah naik
  • Kesulitan hamil
  1. Apakah semua wanita dengan haid tidak teratur pasti PCOS?

Tidak selalu. Haid tidak teratur bisa disebabkan oleh berbagai kondisi lain, seperti gangguan tiroid, stres, atau gangguan makan. Namun, PCOS merupakan salah satu penyebab paling umum.

  1. Bagaimana cara mendiagnosis PCOS?

Diagnosis PCOS dilakukan melalui kombinasi:

  • Wawancara medis dan pemeriksaan fisik
  • USG transvaginal untuk melihat ovarium
  • Pemeriksaan hormonal di laboratorium
  1. Apakah PCOS bisa disembuhkan?

PCOS tidak dapat disembuhkan secara total, tetapi gejalanya dapat dikendalikan melalui perubahan gaya hidup, pengaturan pola makan, olahraga, terapi hormonal, dan pengobatan lainnya sesuai saran dokter.


Referensi:

  1. Singh, S., Pal, N., Shubham, S., Sarma, D. K., Verma, V., Marotta, F., & Kumar, M. (2023). Polycystic Ovary Syndrome: Etiology, Current Management, and Future Therapeutics. Journal of clinical medicine, 12(4), 1454.
  2. Dong, J., & Rees, D. A. (2023). Polycystic ovary syndrome: pathophysiology and therapeutic opportunities. BMJ medicine, 2(1), e000548.
  3. Zhu, Jason. (2024). An overview of the physiopathology and various treatment strategies for polycystic ovary syndrome. Reproductive and Developmental Medicine. 8. 50.
Chat with us