Oleh: Thalia Kaylyn Averil
Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau penyakit refluks gastroesofageal adalah kondisi yang umum terjadi karena asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan sehingga pasien merasakan gejala-gejala yang membuatnya menjadi tidak nyaman. Gejala-gejala tersebut antara lain adalah nyeri dada yang terasa seperti terbakar, regurgitasi atau isi lambung yang naik kembali ke mulut, dan radang kerongkongan yang dapat membuat pasien menjadi sulit menelan. Beberapa orang mungkin juga dapat mengalami batuk, penyempitan saluran napas, atau suara serak. Jika katup antara lambung dan kerongkongan tidak menutup dengan sempurna, asam lambung dapat mengiritasi kerongkongan. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan peradangan atau pembentukan jaringan parut sehingga dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Komplikasi GERD mencakup gejala-gejala yang lebih parah, seperti penyempitan kerongkongan, kesulitan menelan, atau kanker. GERD mempengaruhi sepertiga orang di seluruh dunia. Faktor-faktor seperti kelebihan berat badan, merokok, dan faktor genetik dapat meningkatkan risiko timbulnya gejala.
Sebuah studi menemukan bahwa kelebihan berat badan (BMI 25–30 kg/m2) atau obesitas (BMI >30 kg/m2) berhubungan dengan gejala GERD. Pasien yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko mengalami gejala GERD, esofagitis erosif, dan adenokarsinoma esofagus yang lebih tinggi. Alasan pasti dari hubungan tersebut belum sepenuhnya dipahami, tetapi diketahui bahwa kelebihan berat badan yang bermanifestasi di perut kemungkinan menjadi salah satu faktor utamanya. Hal ini dapat terjadi karena kelebihan berat badan di perut memberikan tekanan yang lebih tinggi pada lambung sehingga asam lambung naik ke kerongkongan. Oleh karena itu, kontrol berat badan untuk pasien dengan kelebihan berat badan atau obesitas dapat membantu mengatasi GERD.
Berikut adalah beberapa tips makan sehat bagi pasien GERD:
- Anda dapat mencoba diet Mediterania jika Anda ingin mencoba untuk melakukan diet untuk menurunkan berat badan. Diet lain seperti diet ketogenik yang mengonsumsi makanan rendah karbohidrat dan tinggi lemak tidak cocok untuk pasien GERD karena kemungkinan akan mengalami gejala naiknya asam lambung akibat pola makan yang tinggi lemak. Diet Mediterania adalah diet terbaik yang dapat dicoba oleh pasien GERD, diet ini berfokus pada:
- Buah-buahan dan sayuran dengan minimal lima porsi setiap harinya (contoh: dua buah dan tiga sayur)
- Protein tanpa lemak (contoh: ikan, telur, ayam, kacang-kacangan, lentil), susu rendah lemak, dan lemak sehat (contoh: biji-bijian, kacang-kacangan, alpukat, minyak zaitun)
- Biji-bijian utuh (contoh: roti gandum, nasi merah) dan kurangi biji-bijian olahan seperti roti putih dan nasi putih.
- Makanan utuh (contoh: buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan) dan kurangi makanan olahan seperti keripik dan soda.
- Selain diet Mediterania, Anda juga dapat mencoba melakukan puasa intermiten dengan makan lebih awal di malam hari dan tidak makan lagi hingga jam tertentu keesokan harinya. Tidak makan di malam hari, tepatnya sebelum tidur, dapat mengurangi gejala asam lambung yang naik sehingga dapat bermanfaat untuk pasien GERD.
- Makan dalam porsi kecil yang lebih sering
Beban pada saluran pencernaan Anda dapat berkurang dengan makan dalam porsi kecil yang lebih sering sehingga Anda dapat mengurangi kemungkinan terjadinya refluks ke kerongkongan karena makan berlebihan atau makan terlalu cepat. Sebaiknya Anda makan sambil duduk dan tidak makan selama dua sampai tiga jam sebelum tidur.
- Saat menyiapkan makanan, cobalah untuk memasukkan sayuran, protein, dan biji-bijian atau buah-buahan.
- ½ piring sayuran yang tidak bertepung, seperti brokoli, bayam, atau paprika
- ¼ piring protein tanpa lemak, seperti daging merah, ayam, ikan, atau tahu rendah lemak
- ¼ piring biji-bijian, buah-buahan, atau sayuran bertepung, seperti jagung, kentang, buncis, atau kacang polong
- Kurangi gula tambahan
Buah merupakan salah satu makanan yang secara alami mengandung gula. Namun, banyak makanan dan minuman, termasuk soda, permen, dan kue yang mengandung gula tambahan. Banyak makanan lain yang tidak terlalu manis juga mengandung gula tambahan, seperti sereal, roti, saus pasta, saus salad, dan bumbu. Oleh karena itu, saat memilih makanan, ingatlah untuk:
- Periksa label nutrisi untuk melihat berapa banyak gula yang ditambahkan
- Usahakan asupan gula tambahan harian Anda tidak lebih dari 36 gram untuk pira dan 24 gram untuk wanita
- Pilih minuman bebas gula seperti air mineral atau teh, kopi, dan soda tanpa menggunakan pemanis
- Hindari makanan atau minuman yang mengandung sirup jagung fruktosa tinggi
- Kurangi jumlah lemak yang Anda makan
- Konsumsi protein nabati, seperti kacang-kacangan
- Konsumsi lemak tidak jenuh yang dapat ditemukan pada kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat, minyak zaitun, atau ikan tanpa lemak
- Hindari makanan yang digoreng
- Ganti produk susu yang tinggi lemak dengan susu rendah lemak atau tanpa lemak
- Batasi lemak jenuh (contoh: mentega, daging berlemak, susu tinggi lemak, minyak kelapa sawit) hingga kurang dari 7% dari total kalori yang dikonsumsi
- Hindari lemak trans yang dapat ditemukan pada margarin
Berikut adalah tips-tips untuk makan lebih sehat bagi pasien GERD. Penting untuk diingat bahwa selain mengikuti tips-tips ini, aktivitas fisik juga sangat dianjurkan untuk membantu menurunkan berat badan. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik dengan intensitas sedang per minggu sangat direkomendasikan. Selain itu, berkonsultasi dengan dokter juga dapat membantu menyesuaikan diet dengan kebutuhan pasien GERD agar GERD tidak mudah kambuh.
Referensi:
- Newberry C, Lynch K. The role of diet in the development and management of gastroesophageal reflux disease: why we feel the burn. J Thorac Dis. 2019 Aug;11(Suppl 12):S1594-S1601. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6702398/
- Festi D, Scaioli E, Baldi F, Vestito A, Pasqui F, Di Biase AR, Colecchia A. Body weight, lifestyle, dietary habits and gastroesophageal reflux disease. World J Gastroenterol. 2009 Apr 14;15(14):1690-701. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2668774/
- Bonkowski L, Cornell L. Obesity: GERD and lifestyle changes – healthy habits for weight management [Internet]. Bethesda: AGA GI Patient Center; date of publication unknown [cited 2024 Mar 11]. Available from: https://patient.gastro.org/gerd-and-lifestyle-changes/