Penyempitan kanal tulang belakang mengakibatkan penekanan serabut saraf yang menjalar melalui punggung bawah ke kedua tungkai. Meskipun bisa terjadi pada pasien yang berusia muda, akibat masalah tumbuh kembang, stenosis lumbal lebih sering terjadi akibat kondisi degeneratif umumnya pada orang berusia 60 tahun ke atas.
Penyempitan kanal tulang belakang umumnya terjadi secara perlahan, bisa bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun. Diskus (bantalan) yang terdapat pada setiap celah antar tulang belakang, kehilangan konsistensinya akibat penuaan, mengakibatkan penipisan, dan bisa menyebabkan penonjolan ke kanal tulang belakang. Spur (penonjolan) tulang dan penebalan ligamen juga dapat terjadi. Semua hal ini dapat menyebabkan penyempitan kanal tulang belakang, baik bergejala ataupun tidak.
PENYEBAB:
Stenosis tulang belakang terjadi apabila penonjolan diskus, spur tulang, dan penebalan jaringan bersama-sama “menekan†saraf yang berjalan melalui kanal tulang belakang.
GEJALA:
- Mati rasa atau kesemutan di salah satu tungkai atau kaki
- Kelemahan di salah satu tungkai atau kaki
- Nyeri atau keram di salah satu atau kedua tungkai, terutama bila berdiri dalam waktu lama, berjalan, dan biasanya berkurang ketika duduk
- Nyeri punggung
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan oleh spesialis syaraf atau bedah syaraf berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan hasil pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang pencitraan yang dapat dilakukan, yaitu:
- X-ray
- CT Scan
- MRI
PILIHAN PERAWATAN:
Perawatan konservatif
Gabungan dari obat-obatan, menjaga postur tubuh, peregangan, dan latihan umumnya bermanfaat untuk mengatasi apabila nyeri pasien kambuh. Menjaga berat badan, berhenti merokok, dan upaya penguatan tulang juga bisa dilakukan.
Dekompresi Lumbal secara Invasif Minimal (Laminektomi)
Dilakukan menggunakan alat khusus masuk melalui celah kecil menuju tulang belakang. Dengan panduan X-ray dan kontras yang diinjeksikan, spesialis bedah dapat memotong dan mengambil sebagian kecil tulang dan ligamen untuk memperluas kanal tulang belakang guna mengurangi penekanan pada saraf.
Operasi Terbuka Tulang Belakang
Tujuan operasi stenosis tulang belakang adalah untuk dekompresi kanal tulang belakang secara permanen.
Meskipun dapat menghilangkan penekanan pada saraf tulang belakang, tindakan pembedahan dan anestesi berisiko pada pasien yang lebih tua. Prosedur yang paling sering dilakukan adalah Laminektomi Dekompresi, di mana lamina (“atapâ€) dari tulang belakang diambil untuk memperluas kanal tulang belakang.
Apa saja risiko pembedahan pada stenosis tulang belakang?
Risiko pembedahan stenosis tulang belakang meliputi cedera pada saraf, infeksi, pendarahan, dan kekakuan.
Apa yang terjadi setelah pembedahan tulang belakang?
Nyeri dapat bertahan beberapa hari setelah pembedahan, sehingga diperlukan obat-obatan anti nyeri dan anti-inflamasi non steroid (NSAIDs) untuk mengurangi pembengkakan. Akan tetapi, dokter Anda mungkin juga akan menganjurkan untuk latihan ringan segera setelah pembedahan untuk mencegah kekakuan punggung dan mempercepat penyembuhan.