By: Geraldus Sigap
Kanker pankreas sering disebut sebagai “Silent Disease” karena jarang menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal. Saat tanda-tanda mulai muncul, kanker biasanya sudah berada pada tahap lanjut dan lebih sulit diobati. Pankreas, organ penting dalam sistem pencernaan, memiliki peran vital dalam mengatur gula darah dan memproduksi enzim pencernaan. Meskipun perannya penting, gejala kanker pankreas cenderung halus dan mudah terabaikan, sehingga deteksi dini menjadi sangat penting.
Kanker pankreas terjadi ketika sel-sel abnormal di pankreas tumbuh tanpa terkendali, membentuk tumor. Jenis yang paling umum, adenokarsinoma duktus pankreas, dimulai di saluran yang membawa enzim pencernaan. Bentuk yang lebih jarang mencakup tumor pada sel-sel yang memproduksi hormon. Karena pankreas terletak jauh di dalam perut, kelainan sering kali sulit terdeteksi tanpa alat diagnostik canggih.
Tanda-tanda awal kanker pankreas bisa sangat halus sehingga mudah terabaikan. Namun, mengenali gejala-gejala ini dapat mendorong seseorang untuk segera mencari perhatian medis:
- Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab: Penurunan berat badan yang tiba-tiba dan signifikan tanpa perubahan pola makan atau aktivitas fisik merupakan tanda awal yang umum. Hal ini bisa terjadi karena pankreas tidak memproduksi cukup enzim untuk mencerna makanan dengan baik, yang menyebabkan penyerapan nutrisi yang buruk.
- Jaundice: Kekuningan pada kulit dan mata, dikenal sebagai jaundice, dapat terjadi ketika tumor memblokir saluran empedu. Penyumbatan ini menyebabkan empedu menumpuk di hati, sehingga kadar bilirubin dalam darah meningkat.
- Nyeri Perut atau Punggung: Nyeri yang terus-menerus di perut bagian atas atau punggung tengah bisa menjadi gejala kanker pankreas. Nyeri ini mungkin disebabkan oleh tumor yang menekan saraf atau organ di sekitarnya.
- Perubahan pada Tinja: Tinja berwarna pucat, berminyak, dan mengambang dapat mengindikasikan bahwa pankreas tidak memproduksi cukup enzim untuk mencerna lemak. Gejala ini sering terabaikan, tetapi bisa menjadi tanda awal masalah pada pankreas.
- Kehilangan Nafsu Makan: Berkurangnya keinginan untuk makan, ditambah rasa kenyang setelah makan dalam jumlah kecil, juga merupakan tanda potensial.
- Kelelahan: Rasa lelah yang ekstrem dan tidak membaik meskipun sudah istirahat dapat menjadi gejala kanker pankreas atau kondisi kesehatan serius lainnya.
- Diabetes yang Mendadak atau Memburuk: Kanker pankreas dapat mengganggu kemampuan pankreas dalam mengatur gula darah, yang menyebabkan diabetes mendadak atau sulit mengelola diabetes yang sudah ada.
Faktor tertentu dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker pankreas. Merokok adalah salah satu faktor risiko utama, karena zat kimia berbahaya yang diperkenalkan ke tubuh dapat merusak sel-sel pankreas. Usia juga memainkan peran, dengan sebagian besar kasus terjadi pada individu berusia di atas 60 tahun. Riwayat keluarga adalah faktor signifikan lainnya; mereka yang memiliki kerabat dengan kanker pankreas atau mutasi genetik seperti BRCA memiliki risiko lebih tinggi.
Obesitas dan pankreatitis kronis juga menjadi kontributor. Obesitas memberi tekanan ekstra pada organ-organ tubuh, termasuk pankreas, sementara peradangan kronis akibat pankreatitis meningkatkan kemungkinan terjadinya kelainan seluler. Memahami risiko ini dapat membantu individu mengambil langkah proaktif untuk melindungi kesehatan mereka.
Karena gejala kanker pankreas dapat menyerupai kondisi lain, tes diagnostik sangat penting untuk memastikan keberadaan penyakit. Tes-tes ini dapat mencakup:
- Studi Pencitraan: Teknik seperti CT scan, MRI, atau ultrasonografi endoskopi dapat memberikan gambaran rinci tentang pankreas.
- Tes Darah: Penanda spesifik seperti CA 19-9 dapat mengindikasikan keberadaan kanker pankreas, meskipun tidak bersifat pasti.
- Biopsi: Sampel jaringan yang diambil melalui jarum halus atau prosedur bedah dapat memastikan diagnosis.
- ERCP (Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography): Prosedur ini memungkinkan dokter memeriksa saluran pankreas dan empedu untuk mencari penyumbatan atau kelainan.
Diagnosis dini sangat penting, dan kemajuan dalam pencitraan medis serta biomarker membantu dokter mengidentifikasi kanker pankreas pada tahap lebih awal daripada sebelumnya.
Pengobatan kanker pankreas bervariasi tergantung pada stadium dan lokasi kanker, serta kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Operasi dapat menjadi pilihan untuk kanker stadium awal, dengan prosedur seperti operasi Whipple yang dirancang untuk mengangkat tumor sambil mempertahankan sebanyak mungkin fungsi pankreas. Untuk kasus yang lebih lanjut, kemoterapi dan terapi radiasi sering digunakan untuk mengecilkan tumor dan mengendalikan penyebarannya.
Pengobatan yang lebih baru, seperti imunoterapi dan terapi target, fokus pada meningkatkan respons imun tubuh atau menargetkan mutasi genetik spesifik pada sel kanker. Perawatan paliatif juga menjadi aspek penting dalam pengobatan, yang bertujuan mengatasi gejala dan meningkatkan kualitas hidup pasien dengan penyakit stadium lanjut.
Untuk menegakkan diagnosis kanker pankreas, Endoscopic Ultrasound (EUS) adalah alat diagnostik yang sangat canggih dan efektif yang menggabungkan ketepatan pencitraan ultrasonografi dengan jangkauan endoskop. Teknologi inovatif ini melibatkan pemasukan tabung tipis dan fleksibel yang dilengkapi dengan probe ultrasonografi melalui mulut ke dalam lambung atau usus bagian atas. EUS memberikan gambar resolusi tinggi dari pankreas, memungkinkan dokter untuk mengidentifikasi tumor atau kelainan dengan akurasi yang luar biasa. Yang membedakan EUS adalah kemampuannya untuk melakukan biopsi secara real-time melalui dinding lambung atau usus, sehingga memungkinkan pengambilan sampel jaringan untuk analisis laboratorium. Fungsi ganda ini menjadikan EUS sebagai alat vital untuk mendiagnosis kanker pankreas secara dini dan akurat, sekaligus meminimalkan kebutuhan akan prosedur yang lebih invasif.
RS Abdi Waluyo berkomitmen untuk menyediakan perawatan komprehensif bagi kanker pankreas dan kondisi kompleks lainnya. Tim spesialis penyakit dalam kami bekerja erat dengan ahli onkologi, radiologi, dan bedah untuk memberikan rencana perawatan yang dipersonalisasi sesuai kebutuhan setiap pasien. Di RS Abdi Waluyo, kami bangga menawarkan EUS sebagai bagian dari layanan diagnostik kami yang komprehensif. Dengan peralatan mutakhir dan spesialis berpengalaman, kami memastikan hasil yang akurat dan diagnosis yang tepat waktu, sehingga pasien dapat memulai perjalanan perawatan mereka sesegera mungkin. Pendekatan multidisiplin kami memastikan bahwa setiap pasien menerima perawatan yang paling efektif.
Resources :
- McGuigan A, Kelly P, Turkington RC, Jones C, Coleman HG, McCain RS. Pancreatic cancer: A review of clinical diagnosis, epidemiology, treatment and outcomes. World J Gastroenterol 2018;24(43):4846–4861.
- Puckett Y, Garfield K. Pancreatic Cancer [Homepage on the Internet]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing, 2024 [cited 2024 Dec 14]; Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK518996/
- Pancreatic cancer – Symptoms and causes [Homepage on the Internet]. Mayo Clin. [cited 2024 Dec 14];Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pancreatic-cancer/symptoms-causes/syc-20355421