By : Geraldus Sigap
Pernah dengar istilah “silent killer”? Salah satu contohnya adalah penyakit ginjal kronik (PGK) akibat diabetes tipe 2. Tanpa gejala yang jelas di awal, kadar gula darah yang tinggi bisa perlahan-lahan merusak ginjal Anda. Sayangnya, banyak orang baru menyadarinya saat kerusakan sudah cukup parah.
Hubungan Antara Diabetes Tipe 2 dan Gagal Ginjal
Diabetes tipe 2 tidak hanya berdampak pada gula darah, tetapi juga memengaruhi pembuluh darah kecil di seluruh tubuh, termasuk ginjal. Kadar gula darah yang tinggi secara terus-menerus dapat merusak nefron (unit penyaring ginjal), menyebabkan kebocoran protein dalam urin (proteinuria), dan menurunkan fungsi ginjal secara bertahap. Berapa kadar gula darah yang normal? Secara umum, kadar gula darah puasa yang normal berkisar antara 70–99 mg/dL, dan kadar gula darah dua jam setelah makan sebaiknya di bawah 140 mg/dL. Jika kadar gula darah puasa ≥ 126 mg/dL, atau hasil tes gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dL disertai gejala klasik diabetes, maka kondisi tersebut dapat dikategorikan sebagai diabetes melitus.
Gejala Awal yang Sering Diabaikan
PGK tahap awal sering tidak menimbulkan gejala. Namun, Anda perlu waspada jika mengalami:
- Pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki
- Mudah lelah
- Urin berbusa atau lebih sedikit dari biasanya
- Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
- Nafsu makan menurun dan mual
Jika Anda memiliki diabetes dan mulai merasakan gejala di atas, segera konsultasikan ke dokter.
Siapa yang Berisiko?
Orang dengan diabetes tipe 2 berisiko lebih tinggi terkena kerusakan ginjal, terutama jika:
- Kadar gula darah tidak terkontrol
- Tekanan darah tinggi
- Riwayat keluarga dengan penyakit ginjal
- Perokok aktif
- Berusia di atas 40 tahun
Pemeriksaan yang Perlu Dilakukan
Deteksi dini adalah kunci. Beberapa pemeriksaan penting meliputi:
- Tes urin: Untuk mendeteksi keberadaan protein (albuminuria)
- Tes darah (eGFR dan kreatinin): Menilai seberapa baik ginjal menyaring limbah
- USG ginjal: Untuk melihat struktur ginjal
- Pemantauan tekanan darah dan HbA1c secara rutin
Untuk mendiagnosis diabetes, dokter dapat melakukan beberapa jenis pemeriksaan darah seperti:
- Tes Gula Darah Puasa (GDP)
- Tes Gula Darah Sewaktu
- Tes HbA1c (Hemoglobin terglikasi) yang menggambarkan kadar gula darah rata-rata selama 2–3 bulan terakhir.
Cara Mencegah Kerusakan Ginjal
Anda bisa menjaga ginjal tetap sehat meski hidup dengan diabetes. Berikut beberapa langkah yang dianjurkan:
- Kontrol gula darah secara ketat
- Jaga tekanan darah tetap stabil
- Konsumsi makanan rendah garam dan gula
- Berhenti merokok
- Minum air putih yang cukup
- Olahraga secara teratur
Jangan Tunggu Sampai Terlambat
Kerusakan ginjal akibat diabetes bisa berlangsung diam-diam selama bertahun-tahun. Jangan tunggu sampai fungsi ginjal menurun drastis. Jika Anda atau keluarga memiliki diabetes, lakukan pemeriksaan rutin ginjal minimal setahun sekali. Konsultasikan kesehatan Anda dengan menghubungi team dokter Penyakit Dalam RS Abdi Waluyo di 021-3144989 atau buat janji online melalui tautan ini https://wa.link/rsabdiwaluyo .
FAQ
- Apakah semua penderita diabetes pasti akan mengalami kerusakan ginjal?
Tidak. Namun, risiko akan meningkat jika kadar gula darah dan tekanan darah tidak dikontrol dengan baik selama bertahun-tahun.
- Apa tanda pertama kerusakan ginjal akibat diabetes?
Salah satu tanda awal yang bisa dideteksi adalah adanya protein dalam urin (albuminuria), meski tanpa gejala fisik yang jelas.
- Seberapa sering penderita diabetes harus cek fungsi ginjal?
Minimal satu kali dalam setahun, terutama jika Anda sudah mengidap diabetes selama lebih dari 5 tahun atau memiliki faktor risiko tambahan.
- Bisakah kerusakan ginjal akibat diabetes disembuhkan?
Kerusakan ginjal biasanya tidak bisa dipulihkan, tetapi dapat diperlambat atau dicegah progresinya dengan pengelolaan yang tepat.
- Apa itu eGFR dan mengapa penting?
eGFR (estimated Glomerular Filtration Rate) adalah angka yang menunjukkan seberapa baik ginjal menyaring limbah. Angka ini penting untuk menilai seberapa jauh kerusakan ginjal terjadi.
Referensi :
- de Boer IH, Khunti K, Sadusky T, et al. Diabetes Management in Chronic Kidney Disease: A Consensus Report by the American Diabetes Association (ADA) and Kidney Disease: Improving Global Outcomes (KDIGO). Diabetes Care. 2022 Dec 1;45(12)
- Watanabe M, Boye KS, Leitner BN, Nilsson PM. Weight loss and improvement of obesity-related illness in 2849 patients treated with sibutramine in daily practice: the Sibutramine Cardiovascular Outcomes (SCOUT) trial. Diabetol Metab Syndr. 2016;8:10.
- Triozzi JL, Parker Gregg L, Virani SS, et al. Management of type 2 diabetes in chronic kidney disease. BMJ Open Diabetes Res Care. 2021 Jul;9(1)