Oleh: Thalia Kaylyn Averil
Hari Stroke Sedunia 2023 merupakan peringatan Hari Stroke sedunia yang diperingati setiap tanggal 29 Oktober. Peringatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai stroke dan juga bertujuan untuk meyakinkan masyarakat bahwa stroke dapat dihindari sejak dini. Stroke merupakan penyebab kecacatan pertama dan penyebab kematian kedua di dunia setelah penyakit jantung. Pada tahun 2018, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia mencatat bahwa 10,9% penduduk berusia di atas 15 tahun di Indonesia mengalami stroke.
Sebelum membahas cara-cara mencegah stroke, mari kita cari tahu lebih lanjut tentang apa itu stroke! Stroke adalah sindrom neurologis yang disebabkan oleh cedera pada pembuluh darah di sistem saraf pusat, baik pembuluh darah yang tersumbat atau pecah. Stroke dapat diklasifikasikan menjadi dua berdasarkan penyebabnya, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Sekitar 85% stroke di dunia disebabkan oleh stroke iskemik, sedangkan sisanya disebabkan oleh stroke hemoragik. Stroke iskemik terjadi jika pembuluh darah yang memasok darah ke otak menyempit sehingga aliran darah ke otak menjadi terbatas. Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pembuluh darah di otak yang pecah sehingga terjadi pendarahan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti tekanan darah tinggi, dinding pembuluh darah yang lemah, atau obat-obatan tertentu.
Setiap bagian otak memiliki fungsinya masing-masing, sehingga gejala stroke bervariasi, tergantung pada lokasi pembuluh darah di otak yang terkena. Sebagai contoh, cedera pada arteri di bagian depan otak dapat menyebabkan kelemahan pada satu sisi atau gangguan bicara, cedera pada bagian belakang dapat menyebabkan kelainan penglihatan, cedera pada otak kecil sering kali menyebabkan mual dan muntah, dan cedera pada batang otak menyebabkan gangguan keseimbangan. Namun, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah membuat singkatan untuk tanda dan gejala umum stroke, yaitu “SeGeRa Ke RS”. Jika Anda mengalami salah satu dari tanda dan gejala berikut ini, segera konsultasikan dengan dokter:
- Asymmetrical smile, difficulty swallowing, or sudden choking
- Sudden weakness on one side of the body (Sudden weakness on one side of the body)
- Slurred speech, not understanding words, inability to speak, or sudden incoherent speech
- Numbness, tingling, or loss of sensation on one side of the body
- Short-sightedness or sudden blurriness in one eye
- Sudden intense headache or balance disturbances
Satu dari empat orang akan mengalami stroke dalam hidup mereka. Namun, sebanyak 90% kasus stroke dapat dicegah dengan manajemen faktor risiko yang baik. Salah satu faktor risiko yang dapat mempengaruhi adalah usia, risiko lebih tinggi pada bayi di bawah satu tahun dan lansia meskipun stroke dapat terjadi pada usia berapapun. Saat muda, risiko stroke pada pria lebih tinggi dibandingkan risiko pada wanita, namun wanita memiliki risiko yang lebih tinggi saat berusia lebih tua karena wanita cenderung hidup lebih lama. Risiko terkena stroke lebih tinggi jika ada anggota keluarga yang pernah terkena stroke. Stroke juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya stres atau tinggal di lingkungan dengan polusi udara yang tinggi dapat meningkatkan risiko stroke. Namun, faktor risiko utama yang secara signifikan mempengaruhi terjadinya stroke adalah:
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi
- Obesitas
- Merokok
- Pola makan yang buruk
- Kurangnya aktivitas fisik
CERDIK adalah singkatan yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) yang terdiri dari cara-cara yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit tidak menular, seperti stroke. CERDIK terdiri dari:
- Cek kesehatan secara rutin
Cek kesehatan secara rutin adalah salah satu cara yang paling penting dan mudah untuk mencegah hipertensi. Pemeriksaan kesehatan rutin terdiri dari pengukuran tekanan darah, penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar perut, penghitungan denyut nadi, serta pemeriksaan kadar kolesterol dan gula darah. - Enyahkan asap rokok
Merokok secara signifikan meningkatkan risiko mengalami stroke. Selain itu, merokok tidak hanya memengaruhi perokok aktif tetapi juga dapat berdampak pada non-perokok melalui asap rokok. Oleh karena itu, berhenti merokok sangat penting untuk mengurangi risiko stroke bagi diri sendiri dan orang-orang di sekitar Anda. - Rajin beraktivitas fisik (Lakukan aktivitas fisik secara teratur)
Aktivitas fisik dapat membantu menjaga berat badan normal dan menurunkan kadar kolesterol serta tekanan darah. Untuk orang dewasa, aktivitas fisik yang disarankan adalah 150 menit aktivitas fisik dengan intensitas sedang setiap minggunya. Sedangkan anak-anak dan remaja sebaiknya melakukan aktivitas fisik selama satu jam setiap hari. - Diet seimbang
- Makanan dan camilan sehat dapat membantu mencegah stroke, terutama buah dan sayuran. Mengonsumsi makanan rendah gula, rendah lemak, dan tinggi serat dapat membantu mencegah kadar kolesterol dalam tubuh. Membatasi kadar garam dalam makanan juga dapat membantu menjaga tekanan darah. Menjaga kolesterol dan tekanan darah pada tingkat normal dapat mengurangi kemungkinan terkena stroke.
- Istirahat yang cukup (Istirahat yang cukup)
Untuk orang dewasa, istirahat yang cukup adalah tidur selama tujuh hingga delapan jam sehari. - Kelola stres (Kelola stres)
Stres juga merupakan salah satu faktor risiko stroke dan harus dikelola dengan baik. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah stres antara lain menjaga pola pikir positif, melakukan kegiatan rekreasi, berlatih teknik relaksasi, dan bersosialisasi dengan orang lain.
Selain pengelolaan faktor risiko, deteksi dini juga penting dilakukan melalui pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama jika Anda memiliki faktor risiko yang telah disebutkan di atas. Selain stroke, pemeriksaan kesehatan rutin juga penting untuk mengidentifikasi adanya penyakit degeneratif lain yang mungkin terjadi. Pemeriksaan kesehatan yang umum dilakukan meliputi:
- Pemeriksaan fisik oleh dokter
Dokter akan melakukan serangkaian tes untuk mengetahui tanda-tanda vital, seperti memeriksa detak jantung dan tekanan darah. Selain itu, pemeriksaan neurologis akan dilakukan untuk menilai potensi dampak stroke pada sistem saraf. - Pemindaian Tomografi Terkomputerisasi (CT Scan)
CT Scan menggunakan serangkaian sinar-X untuk membuat gambar otak. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan pendarahan otak, stroke iskemik, tumor, atau kondisi lainnya. - Pencitraan Resonansi Magnetik (MRI)
MRI menggunakan gelombang radio yang kuat dan medan magnet untuk memberikan gambar otak yang terperinci. MRI dapat mendeteksi jaringan otak yang rusak akibat stroke iskemik dan pendarahan otak.
Referensi:
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. World stroke day 2023, greater than stroke, kenali dan kendalikan stroke [Internet]. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2023 Oct 29 [cited 2023 Oct 31]. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/read/1443/world-stroke-day-2023-greater-than-stroke-kenali-dan-kendalikan-stroke
- Murphy SJ, Werring DJ. Stroke: causes and clinical features. Medicine (Abingdon) [Internet]. 2020 Sep [cited 2023 Oct 31];48(9):561-6. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7409792/
- World Stroke Organization. World stroke day 2023 [Internet]. Geneva: World Stroke Organization; date of publication unknown [cited 2023 Oct 31]. Available from: https://www.world-stroke.org/world-stroke-day-campaign/world-stroke-day-2023
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Cegah hipertensi dengan CERDIK [Internet]. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2019 Jan 22 [cited 2023 Oct 31]. Available from: https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/cegah-hipertensi-dengan-cerdik
- Center for Disease Control and Prevention. Prevent stroke: what you can do [Internet]. Georgia: Center for Disease Control and Prevention; date of publication unknown [reviewed 2022 Apr 5] [cited 2023 Oct 31]. Available from: https://www.cdc.gov/stroke/prevention.htm
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kenali gejala dan tanda-tanda stroke, SeGeRa ke RS [Internet]. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020 Des 18 [cited 2023 Oct 31]. Available from: https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/stroke/page/surveilan.pptm.kemkes.go.id/kenali-gejala-dan-tanda-tanda-stroke-segera-ke-rs
- Mayo Clinic. Stroke [Internet]. Rochester: Mayo Clinic; date of publication unknown [cited 2023 Nov 4]. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/stroke/diagnosis-treatment/drc-20350119