Cegah Tulang Keropos Sejak Dini: Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya - Abdi Waluyo Hospital
November 17, 2025

Cegah Tulang Keropos Sejak Dini: Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

rsaw

By : Geraldus Sigap


Apa itu Osteoporosis?

Osteoporosis adalah kondisi ketika kepadatan dan kekuatan tulang menurun, membuat tulang menjadi rapuh dan mudah patah meski hanya karena benturan ringan atau bahkan tanpa sebab yang jelas. Kondisi ini sering disebut sebagai silent disease karena tidak menimbulkan gejala di awal, namun baru disadari setelah terjadi patah tulang. Osteoporosis dapat menyerang siapa saja, terutama wanita pascamenopause, lansia, serta orang dengan gaya hidup kurang aktif dan asupan kalsium rendah.

Tanpa pencegahan dan penanganan yang tepat, risiko patah tulang pada panggul, pergelangan tangan, dan tulang belakang dapat meningkat drastis.

Gejala Osteoporosis yang Perlu Dikenali

Meskipun sering tanpa gejala, ada beberapa tanda yang bisa menjadi peringatan dini:

  • Nyeri punggung kronis, terutama di punggung bawah atau tulang belakang.
  • Tinggi badan berkurang secara perlahan akibat tulang belakang yang mulai memendek.
  • Postur tubuh membungkuk (bongkok).
  • Patah tulang ringan setelah jatuh atau terpeleset kecil.
  • Penurunan kekuatan cengkeraman tangan dan rasa lemah pada otot.

Jika Anda mengalami gejala di atas, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan tulang untuk mendeteksi kemungkinan osteoporosis sejak dini.

Penyebab dan Faktor Risiko

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko osteoporosis antara lain:

Bagaimana Cara Mendiagnosis Osteoporosis?

Pemeriksaan paling akurat untuk menilai kepadatan tulang adalah Bone Mineral Density (BMD) test menggunakan BMD DXA (Dual-Energy X-ray Absorptiometry). Tes ini mampu mendeteksi penurunan kepadatan tulang bahkan sebelum terjadi patah tulang, sehingga pengobatan dapat dimulai lebih awal.

Di RS Abdi Waluyo, pemeriksaan BMD DXA dilakukan oleh tim profesional dengan peralatan berstandar internasional yang memberikan hasil cepat, akurat, dan aman tanpa rasa sakit.

Cara Mencegah dan Mengatasi Osteoporosis

Pencegahan osteoporosis dimulai sejak dini dengan menjaga kesehatan tulang melalui gaya hidup sehat dan pola makan bergizi seimbang.

  1. Penuhi Kebutuhan Kalsium dan Vitamin D

Konsumsi makanan tinggi kalsium seperti susu, keju, yoghurt, ikan sarden, dan sayuran hijau.

Sinar matahari pagi membantu tubuh memproduksi vitamin D yang penting untuk penyerapan kalsium. Bila paparan sinar matahari tidak mencukupi, vitamin D juga dapat dikonsumsi dalam bentuk suplemen. Dosis yang direkomendasikan untuk orang dewasa adalah sekitar 600–800 IU per hari, atau sesuai dengan anjuran dokter. Suplemen ini membantu menjaga kadar vitamin D optimal dalam tubuh sehingga penyerapan kalsium menjadi lebih efektif dan tulang tetap kuat.

  1. Rutin Berolahraga

Lakukan aktivitas fisik yang menstimulasi tulang seperti jalan cepat, jogging ringan, bersepeda, atau latihan beban ringan.

Olahraga teratur membantu menjaga kekuatan otot dan kepadatan tulang.

  1. Hindari Kebiasaan yang Merusak Tulang

Batasi konsumsi alkohol dan berhenti merokok.

Kurangi minuman berkafein berlebihan yang dapat mengganggu penyerapan kalsium.

  1. Pemeriksaan Rutin

Lakukan skrining kepadatan tulang secara berkala, terutama bagi wanita berusia di atas 50 tahun atau pria di atas 60 tahun.

Pemeriksaan berkala memungkinkan dokter memberikan intervensi dini sebelum terjadi komplikasi serius.

  1. Terapi Medis

Bila sudah terdiagnosis osteoporosis, dokter dapat memberikan obat-obatan penguat tulang (bisfosfonat, kalsitonin, atau hormon estrogen sintetis).

 

Pada kasus tertentu, terapi kombinasi dapat dilakukan untuk membantu menurunkan risiko patah tulang lebih lanjut.

Komplikasi yang Dapat Terjadi

Tanpa penanganan, osteoporosis dapat menyebabkan komplikasi serius seperti:

  • Patah tulang panggul yang memerlukan operasi besar dan waktu pemulihan panjang.
  • Kehilangan postur tubuh normal akibat kompresi tulang belakang.
  • Nyeri kronis yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
  • Penurunan mobilitas hingga risiko kecacatan permanen.

Karena itu, deteksi dini dan perawatan rutin sangat penting untuk menjaga kualitas hidup pasien.

RS Abdi Waluyo menyediakan layanan khusus melalui Departemen Ortopedi & Tulang Belakang yang menawarkan pendekatan komprehensif untuk kesehatan tulang dan penanganan osteoporosis.

Layanan yang tersedia meliputi: konsultasi ortopedi, pemeriksaan kepadatan tulang (BMD DXA), terapi osteoporosis yang dipersonalisasi, serta program rehabilitasi untuk memperkuat tulang dan memperbaiki postur tubuh. Hubungi RS Abdi Waluyo di 021-3144989 atau buat janji temu online melalui https://abdiwaluyo.com/

FAQ

  1. Apakah osteoporosis hanya terjadi pada wanita?

Tidak, meskipun lebih sering pada wanita pascamenopause, pria juga dapat mengalami osteoporosis, terutama pada usia lanjut atau dengan gaya hidup tidak sehat. 

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 1 dari 3 wanita berusia di atas 50 tahun mengalami patah tulang akibat osteoporosis, dibandingkan dengan 1 dari 5 pria di kelompok usia yang sama. Risiko pada wanita meningkat karena penurunan kadar hormon estrogen setelah menopause yang berperan penting dalam menjaga kepadatan tulang.

  1. Kapan sebaiknya mulai pemeriksaan tulang?

Idealnya, pemeriksaan dilakukan mulai usia 50 tahun atau lebih cepat bila memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga, penggunaan steroid jangka panjang, atau menopause dini.

  1. Apakah osteoporosis bisa sembuh total?

Osteoporosis tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, tetapi dapat dikelola dan dicegah perkembangannya melalui pengobatan dan gaya hidup sehat.

  1. Apakah nyeri punggung selalu menandakan osteoporosis?

Tidak selalu, namun, jika nyeri punggung disertai perubahan postur atau tinggi badan menurun, sebaiknya lakukan pemeriksaan BMD DXA.

  1. Apakah terapi fisik membantu pasien osteoporosis?

Fisioterapi dapat membantu meningkatkan keseimbangan, kekuatan otot, dan mengurangi risiko jatuh atau patah tulang.


Referensi:

  1. Rosen CJ. The Epidemiology and Pathogenesis of Osteoporosis. [Updated 2020 Jun 21]. In: Feingold KR, Ahmed SF, Anawalt B, et al., editors. Endotext [Internet]. South Dartmouth (MA): MDText.com, Inc.; 2000-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279134/
  2. Föger-Samwald, U., Dovjak, P., Azizi-Semrad, U., Kerschan-Schindl, K., & Pietschmann, P. (2020). Osteoporosis: Pathophysiology and therapeutic options. EXCLI journal, 19, 1017–1037. https://doi.org/10.17179/excli2020-2591
Chat with us