Aneurisma Otak: Silent Killer yang Sering Terabaikan – Kenali Gejalanya Sekarang! - Abdi Waluyo Hospital
Mei 22, 2025

Aneurisma Otak: Silent Killer yang Sering Terabaikan – Kenali Gejalanya Sekarang!

rsaw

By : Geraldus Sigap


Jangan abaikan sakit kepala mendadak yang terasa berbeda dari biasanya. Bisa jadi itu pertanda aneurisma otak, suatu kondisi serius yang sering tidak terdeteksi hingga terlambat.

 

Apa Itu Aneurisma Otak?

Aneurisma otak adalah penggelembungan atau pelebaran pembuluh darah di otak akibat lemahnya dinding pembuluh darah. Kondisi ini paling sering menyerang orang dewasa usia di atas 40 tahun. Jika tidak terdeteksi dan dibiarkan pecah, aneurisma dapat menyebabkan perdarahan otak (perdarahan subarachnoid) yang berpotensi fatal.

 

Kondisi ini sering disebut sebagai “silent killer” karena dapat berkembang tanpa gejala hingga akhirnya pecah.

Gejala Aneurisma Otak yang Perlu Diwaspadai

Sebagian besar aneurisma kecil tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, aneurisma yang lebih besar atau pecah dapat menunjukkan tanda-tanda berikut:

  • Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan terasa seperti “ledakan” di kepala
  • Mual dan muntah
  • Leher kaku
  • Penglihatan kabur atau ganda
  • Kelopak mata terkulai
  • Kejang
  • Hilang kesadaran secara mendadak

Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala-gejala di atas, segera cari pertolongan medis!

Apa Penyebab Aneurisma Otak?

Belum diketahui secara pasti penyebab utama aneurisma otak, namun ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya:

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Merokok
  • Riwayat keluarga dengan aneurisma otak
  • Usia di atas 40 tahun
  • Jenis kelamin (lebih sering terjadi pada wanita)
  • Kondisi medis tertentu seperti penyakit jaringan ikat (misalnya sindrom Ehlers-Danlos)

Bagaimana Cara Mendeteksinya?

Deteksi dini sangat penting untuk mencegah pecahnya aneurisma!

Pemeriksaan awal dapat berupa CT Scan atau MRI untuk melihat struktur otak dan mendeteksi kelainan. Jika aneurisma dicurigai, diagnosis akan dikonfirmasi melalui Digital Subtraction Angiography (DSA), yang memberikan gambaran paling detail mengenai pembuluh darah dan dianggap sebagai standar emas (gold standard) dalam deteksi aneurisma otak.

  • CT Scan atau MRI: Untuk melihat struktur otak dan pembuluh darah.
  • CT Angiografi atau MRA (Magnetic Resonance Angiography): Untuk mendeteksi adanya pelebaran pembuluh darah.
  • Digital Subtraction Angiography (DSA): Pemeriksaan paling akurat untuk melihat aneurisma otak.

Penanganan Aneurisma Otak

Pengobatan tergantung pada ukuran, lokasi, dan apakah aneurisma sudah pecah atau belum. Beberapa pilihan meliputi:

  1. Endovascular Coiling

Prosedur invasif minimal di mana kateter dimasukkan ke dalam pembuluh darah untuk menutup aneurisma dari dalam.

  1. Clipping Aneurisma

Operasi terbuka untuk menutup aneurisma menggunakan klip logam agar darah tidak masuk ke dalamnya.

  1. Monitoring Rutin

Jika aneurisma kecil dan belum pecah, dokter mungkin menyarankan pemantauan berkala dengan imaging dan kontrol tekanan darah.

Bisakah Aneurisma Dicegah?

Meskipun tidak selalu bisa dicegah, Anda bisa mengurangi risiko dengan langkah-langkah berikut:

  •  Mengontrol tekanan darah
  •  Berhenti merokok
  •  Menghindari konsumsi alkohol berlebihan
  •  Menjaga pola makan sehat dan rutin berolahraga
  •  Menjalani pemeriksaan berkala, terutama jika memiliki riwayat keluarga

Kapan Harus ke Dokter?

Jangan tunggu sampai terlambat. Bila Anda mengalami sakit kepala hebat mendadak, perubahan penglihatan, atau gejala saraf lainnya, segera konsultasi ke dokter spesialis saraf untuk pemeriksaan lebih lanjut. Tim dokter kami siap membantu Anda mengenali dan menangani aneurisma otak sejak dini. Kunjungi RS Abdi Waluyo atau buat janji melalui 021-3144989.

 

FAQ

Apa bedanya aneurisma otak dan stroke?

Aneurisma adalah pelebaran pembuluh darah yang bisa pecah dan menyebabkan stroke perdarahan. Stroke bisa juga disebabkan oleh sumbatan (iskemik).

 

Apakah aneurisma otak bisa sembuh total?

Bisa, jika belum pecah dan ditangani cepat dengan coiling atau clipping. Jika sudah pecah, hasilnya tergantung kecepatan penanganan.

 

Apakah aneurisma otak bisa terdeteksi lebih awal?

Bisa. Melalui pemeriksaan CT angiografi, MRI, atau DSA, terutama jika ada faktor risiko.

 

Apakah semua sakit kepala berarti aneurisma?

Tidak. Tapi sakit kepala mendadak, sangat hebat, dan berbeda dari biasanya perlu diwaspadai.

 

Siapa saja yang berisiko terkena aneurisma otak?

Perokok, penderita hipertensi, wanita, usia >40 tahun, atau punya riwayat keluarga dengan aneurisma.

 

Apakah aneurisma bisa dicegah?

Tidak sepenuhnya, tapi risikonya bisa ditekan dengan gaya hidup sehat dan kontrol tekanan darah.


Resource :

  1. Toth G, Cerejo R. Intracranial aneurysms: Review of current science and management. Vasc Med Lond Engl 2018;23(3):276–288.
  2. Bekelis K, Goodney PR, Dzebisashvili N, Goodman DC, Bronner KK. Cerebral aneurysms: frequency and variation [Homepage on the Internet]. In: Variation in the Care of Surgical Conditions: Cerebral Aneurysms: A Dartmouth Atlas of Health Care Series [Internet]. The Dartmouth Institute for Health Policy and Clinical Practice, 2014 [cited 2025 May 6]; Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK586759/
  3. Jersey AM, Foster DM. Cerebral Aneurysm [Homepage on the Internet]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing, 2025 [cited 2025 May 6]; Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507902/
Chat with us