Bulan Kesehatan Gigi Anak Nasional: Membangun Gigi Kuat Seumur Hidup - Abdi Waluyo Hospital
Februari 11, 2025

Bulan Kesehatan Gigi Anak Nasional: Membangun Gigi Kuat Seumur Hidup

rsaw

By: Geraldus Sigap


Kebiasaan menjaga kesehatan gigi yang baik dimulai sejak dini, membentuk dasar bagi gigi yang kuat dan sehat seumur hidup. Kesehatan gigi anak merupakan bagian penting dari kesejahteraan secara keseluruhan, yang memengaruhi kemampuan mereka untuk makan, berbicara, dan tumbuh dengan percaya diri. Bulan Kesehatan Gigi Anak Nasional menjadi pengingat akan pentingnya perawatan pencegahan serta peran orang tua dalam membentuk kebiasaan kebersihan gigi anak mereka. Menanamkan rutinitas perawatan gigi yang baik sejak usia dini dapat membantu mencegah gigi berlubang, penyakit gusi, dan masalah gigi lainnya yang dapat memengaruhi kesehatan anak dalam jangka panjang.

Pentingnya Perawatan Gigi Sejak Dini

Anak-anak mulai tumbuh gigi pertama mereka, yang dikenal sebagai gigi susu, sejak usia sekitar enam bulan. Pada usia tiga tahun, sebagian besar anak sudah memiliki satu set lengkap 20 gigi susu. Meskipun gigi ini nantinya akan tanggal, mereka memiliki peran penting dalam perkembangan anak. Gigi susu membantu anak mengunyah makanan dengan baik, mendukung perkembangan bicara, dan menjaga ruang bagi gigi permanen. Jika gigi susu tanggal terlalu dini akibat gigi berlubang atau pembusukan, anak dapat mengalami masalah dalam penyusunan gigi permanen serta kesulitan dalam mengunyah.

Para profesional kesehatan gigi merekomendasikan agar anak melakukan kunjungan pertama ke dokter gigi saat ulang tahun pertama mereka atau dalam waktu enam bulan setelah gigi pertama muncul. Kunjungan dini ke dokter gigi memungkinkan deteksi dini masalah potensial dan memberikan panduan kepada orang tua mengenai praktik perawatan gigi yang benar. Pemeriksaan gigi rutin memastikan bahwa pertumbuhan gigi anak berjalan dengan baik dan tidak ada masalah tersembunyi yang dapat memengaruhi kesehatan gigi mereka di masa depan.

Masalah Gigi yang Umum pada Anak

  1. Gigi Berlubang (Karies Gigi)

Salah satu masalah gigi yang paling umum pada anak-anak adalah gigi berlubang. Lubang pada gigi terbentuk ketika bakteri dalam mulut menguraikan gula dari makanan dan minuman, menghasilkan asam yang melemahkan enamel gigi. Kebersihan gigi yang buruk, sering mengonsumsi makanan manis, serta kurangnya paparan fluoride dapat meningkatkan risiko gigi berlubang. Jika tidak ditangani, gigi berlubang dapat menyebabkan rasa sakit, infeksi, bahkan kesulitan makan dan berbicara.

  1. Penyakit Gusi

Meskipun lebih sering terjadi pada orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami gingivitis, tahap awal dari penyakit gusi. Gejalanya termasuk gusi merah, bengkak, dan mudah berdarah saat menyikat gigi atau flossing. Menjaga kebersihan gigi yang baik dan rutin ke dokter gigi dapat membantu mencegah masalah gusi sebelum berkembang lebih jauh.

  1. Kebiasaan Mengisap Jempol dan Penggunaan Empeng

Mengisap jempol atau menggunakan empeng dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan perubahan pada struktur rahang dan penyusunan gigi. Orang tua sebaiknya secara perlahan mendorong anak untuk menghentikan kebiasaan ini sebelum menyebabkan masalah gigi permanen.

Salah satu aspek penting dalam kesehatan gigi anak adalah transisi dari gigi susu ke gigi permanen, yang biasanya dimulai sekitar usia enam tahun dan berlanjut hingga awal masa remaja. Fase ini sangat krusial karena cara gigi susu tanggal dan bagaimana gigi permanen tumbuh dapat memengaruhi kesejajaran gigi anak dalam jangka panjang. Jika gigi susu tanggal terlalu dini akibat kerusakan atau cedera, gigi di sekitarnya dapat bergeser, menyebabkan gigi permanen tumbuh tidak sejajar. Sebaliknya, jika gigi susu tidak tanggal tepat waktu, hal ini dapat menghambat pertumbuhan gigi permanen, yang berujung pada gigi berjejal atau tumbuh tidak teratur.

Salah satu masalah umum yang muncul akibat transisi gigi yang tidak tepat adalah gigi berjejal atau maloklusi, yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “gigi gingsul”, yaitu kondisi di mana gigi tumbuh tidak sejajar atau tumpang tindih. Hal ini terjadi ketika rahang tidak memiliki cukup ruang untuk gigi permanen tumbuh pada posisi yang seharusnya. Gigi yang tidak sejajar dapat memengaruhi fungsi mengunyah, berbicara, serta rasa percaya diri anak. Pemeriksaan gigi secara rutin memungkinkan dokter gigi untuk memantau perkembangan gigi dan merekomendasikan intervensi dini seperti space maintainer atau perawatan ortodonti jika diperlukan. Mengelola transisi dari gigi susu ke gigi permanen dengan baik dapat mencegah komplikasi jangka panjang pada kesehatan gigi dan memastikan pertumbuhan gigi yang rapi dan sehat.

Kebiasaan Perawatan Gigi yang Harus Ditanamkan pada Anak

Mengajarkan kebiasaan perawatan gigi yang baik sejak dini sangat penting untuk kesehatan gigi seumur hidup. Orang tua memiliki peran utama dalam mengajarkan dan memperkuat kebiasaan berikut:

  1. Menyikat Gigi Dua Kali Sehari

Anak-anak harus menyikat gigi setidaknya dua kali sehari menggunakan sikat gigi berbulu lembut dan pasta gigi berfluoride. Penyikatan harus berlangsung sekitar dua menit untuk memastikan semua area mulut dibersihkan dengan baik. Orang tua harus mengawasi dan membantu anak menyikat gigi sampai mereka memiliki keterampilan yang cukup untuk melakukannya sendiri, biasanya sekitar usia enam atau tujuh tahun.

  1. Menggunakan Benang Gigi Setiap Hari

Benang gigi membantu menghilangkan sisa makanan dan plak di antara gigi yang tidak bisa dijangkau oleh sikat gigi. Setelah anak memiliki dua gigi yang bersentuhan, orang tua harus memperkenalkan flossing dalam rutinitas harian mereka. Flossing setidaknya sekali sehari dapat mencegah gigi berlubang dan penyakit gusi.

  1. Mengurangi Konsumsi Makanan dan Minuman Manis

Asupan gula yang berlebihan adalah salah satu penyebab utama gigi berlubang pada anak-anak. Makanan ringan manis, jus, soda, dan permen lengket dapat menyebabkan pembentukan lubang pada gigi. Mendorong anak untuk makan makanan seimbang yang kaya buah-buahan, sayuran, produk susu, dan biji-bijian utuh dapat membantu menjaga gigi tetap kuat dan sehat.

  1. Minum Air dan Menggunakan Fluoride

Minum banyak air membantu membilas sisa makanan dan menetralkan asam dalam mulut. Fluoride, mineral yang ditemukan dalam air dan pasta gigi, dapat memperkuat enamel gigi dan mencegah gigi berlubang. Orang tua harus memastikan anak mendapatkan cukup fluoride melalui konsumsi air berfluoride atau penggunaan pasta gigi berfluoride.

  1. Rutin Memeriksakan Gigi ke Dokter

Mengunjungi dokter gigi setiap enam bulan sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi. Dokter gigi dapat mendeteksi tanda-tanda awal gigi berlubang, membersihkan gigi secara menyeluruh, serta memberikan perawatan pencegahan seperti aplikasi fluoride atau sealant gigi. Sealant adalah lapisan pelindung tipis yang diterapkan pada permukaan geraham untuk mencegah pembentukan lubang pada area yang sulit dijangkau.

Membuat Perawatan Gigi Menyenangkan untuk Anak

Anak-anak lebih mungkin untuk mengikuti kebiasaan sehat jika mereka menikmatinya. Orang tua dapat membuat perawatan gigi menyenangkan dengan berbagai cara, seperti:

  • Membiarkan anak memilih sikat gigi dengan warna favorit atau karakter kartun kesukaan mereka.
  • Memainkan lagu berdurasi dua menit saat menyikat gigi agar anak menyikat lebih lama. 
  • Menggunakan grafik hadiah untuk melacak kebiasaan menyikat dan flossing yang konsisten.

Mencegah Ketakutan terhadap Dokter Gigi pada Anak

Banyak anak merasa cemas saat mengunjungi dokter gigi, tetapi pengalaman positif sejak dini dapat membantu mereka merasa lebih nyaman. Orang tua dapat mempersiapkan anak dengan menjelaskan kunjungan ke dokter gigi secara sederhana dan menenangkan. Membaca buku atau menonton video tentang kunjungan ke dokter gigi dapat membantu anak lebih familiar dengan pengalaman tersebut.

Memilih dokter gigi yang ramah anak dan memiliki pengalaman dalam perawatan gigi anak juga dapat membuat perbedaan besar. Pendekatan yang lembut dan suasana yang menyenangkan akan membantu anak merasa lebih nyaman, menjadikan kunjungan berikutnya lebih mudah dan bebas stres.

RS Abdi Waluyo menyediakan perawatan gigi khusus anak yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan unik mereka. Dokter gigi berpengalaman di RS Abdi Waluyo menggunakan teknik yang lembut serta teknologi modern untuk memastikan pengalaman perawatan yang nyaman dan efektif bagi anak-anak. Dari pemeriksaan rutin hingga perawatan pencegahan seperti aplikasi fluoride dan sealant gigi, RS Abdi Waluyo mengutamakan kesehatan gigi anak dengan pendekatan yang penuh perhatian.

Peran Orang Tua dalam Kesehatan Gigi Anak Seumur Hidup

Perjalanan kesehatan gigi anak dimulai dari rumah, dengan orang tua sebagai pendamping utama dalam menanamkan kebiasaan kebersihan gigi yang baik. Dengan menciptakan lingkungan yang positif seputar perawatan gigi, mendorong kebiasaan yang konsisten, dan memastikan kunjungan rutin ke dokter gigi, orang tua membantu membangun dasar untuk kesehatan gigi anak seumur hidup. Langkah kecil yang diambil sejak dini dapat mencegah masalah gigi yang serius di masa depan, memungkinkan anak tumbuh dengan senyum cerah dan percaya diri.


Resources

  1. Giles E, Gray-Burrows KA, Bhatti A, et al. ‘Strong Teeth’: an early-phase study to assess the feasibility of an oral health intervention delivered by dental teams to parents of young children. BMC Oral Health 2021;21(1):267.
  2. National Childrens Dental Health Month [Homepage on the Internet]. [cited 2025 Feb 5];Available from: https://www.ada.org/resources/community-initiatives/national-childrens-dental-health-month
  3. Children’s teeth [Homepage on the Internet]. nhs.uk. 2022 [cited 2025 Feb 5];Available from: https://www.nhs.uk/live-well/healthy-teeth-and-gums/taking-care-of-childrens-teeth/
Chat with us