Oleh: Geraldus Sigap
Penyakit mata diabetes, atau retinopati diabetik, adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan jika tidak dikelola dengan baik. Seiring dengan semakin meningkatnya kasus diabetes, komplikasi terkait juga semakin umum terjadi, dan penyakit mata diabetik adalah salah satu yang paling memprihatinkan karena dampaknya terhadap kemandirian dan kualitas hidup seseorang. Dengan memahami risiko, gejala, dan metode pencegahan terkait penyakit mata diabetes, Anda dapat mengambil langkah proaktif untuk melindungi penglihatan Anda di masa depan.
Penyakit mata diabetes, juga dikenal sebagai retinopati diabetik, terjadi ketika kadar gula darah yang tinggi merusak pembuluh darah di retina, lapisan peka cahaya di bagian belakang mata. Retina memainkan peran penting dalam menangkap gambar dan mengirimkannya ke otak, dan setiap kerusakan pada area ini dapat menyebabkan masalah penglihatan. Retinopati diabetik adalah penyebab kehilangan penglihatan yang paling umum di antara penderita diabetes dan salah satu penyebab utama kebutaan pada orang dewasa.
Penyakit mata diabetes berkembang secara bertahap dan melalui beberapa tahap. Pada tahap awal, pembuluh darah di retina dapat melemah, menyebabkan tonjolan kecil dan kebocoran, suatu kondisi yang dikenal sebagai retinopati non-proliferatif. Jika tidak diobati, penyakit ini dapat berkembang menjadi retinopati proliferatif, di mana pembuluh darah baru yang rapuh tumbuh di permukaan retina, meningkatkan risiko perdarahan dan kehilangan penglihatan. Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi ini dan menjaga kesehatan penglihatan.
Kadar gula darah yang tinggi adalah penyebab utama komplikasi terkait diabetes, termasuk retinopati diabetik. Seiring waktu, gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk di retina. Kerusakan ini terjadi karena gula darah yang tinggi melemahkan dinding pembuluh darah, sehingga lebih rentan terhadap kebocoran. Ketika pembuluh darah di retina terganggu, mereka tidak dapat menyuplai oksigen dan nutrisi dengan efektif, yang mengakibatkan kerusakan jaringan dan, pada akhirnya, kehilangan penglihatan.
Selain itu, kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan pembengkakan pada mata, yang juga memengaruhi penglihatan. Lensa mata dapat membengkak, mengubah bentuknya dan menyulitkan mata untuk fokus dengan benar. Hal ini dapat menyebabkan penglihatan kabur, yang mungkin membaik dengan pengendalian gula darah tetapi dapat memburuk jika kadar gula tetap tinggi.
Meskipun retinopati diabetik terutama disebabkan oleh gula darah yang tinggi, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko berkembangnya kondisi ini. Faktor-faktor risiko tersebut meliputi:
- Durasi Diabetes: Semakin lama seseorang hidup dengan diabetes, semakin tinggi risiko mengalami retinopati diabetik. Orang yang telah hidup dengan diabetes selama bertahun-tahun lebih mungkin mengalami komplikasi, terutama jika gula darahnya tidak terkelola dengan baik.
- Kontrol Gula Darah yang Buruk: Individu dengan diabetes yang tidak terkontrol berisiko lebih tinggi mengalami masalah mata. Kadar gula darah yang tinggi secara konsisten dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko retinopati diabetik.
- Tekanan Darah Tinggi: Tekanan darah tinggi dapat memperburuk efek gula darah tinggi dengan menambah tekanan pada pembuluh darah, termasuk di mata. Mengelola tekanan darah sangat penting bagi penderita diabetes untuk mengurangi risiko penyakit mata diabetik.
- Kadar Kolesterol Tinggi: Kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan timbunan lemak di pembuluh darah, yang semakin mengganggu aliran darah ke retina dan meningkatkan kemungkinan masalah penglihatan.
- Merokok: Merokok merusak pembuluh darah dan mengurangi sirkulasi, yang dapat memperburuk efek retinopati diabetik. Perokok dengan diabetes berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi mata yang parah.
Salah satu tantangan dengan penyakit mata diabetes adalah bahwa penyakit ini sering berkembang tanpa gejala yang terlihat pada tahap awal. Itulah mengapa pemeriksaan mata secara teratur sangat penting bagi individu dengan diabetes. Namun, seiring perkembangan penyakit, gejala-gejala mungkin mulai muncul. Gejala-gejala ini bisa mencakup:
- Penglihatan Kabur: Penglihatan kabur atau terdistorsi adalah gejala umum, sering disebabkan oleh pembengkakan di retina atau perubahan pada lensa akibat kadar gula darah yang tinggi.
- Bintik Hitam atau Benda Mengambang: Orang dengan retinopati diabetik mungkin melihat bintik-bintik hitam atau benda mengambang, yaitu bentuk-bentuk kecil yang melayang di bidang penglihatan mereka. Ini disebabkan oleh perdarahan dari pembuluh darah yang rusak di retina.
- Kesulitan Melihat di Malam Hari: Penglihatan malam yang berkurang atau kesulitan menyesuaikan diri dengan cahaya redup bisa menjadi gejala penyakit mata diabetes, karena retina bertanggung jawab untuk memproses cahaya dan kegelapan.
- Kehilangan Penglihatan: Pada tahap yang lebih lanjut dari retinopati diabetik, individu mungkin mengalami kehilangan penglihatan sebagian atau total. Ini dapat terjadi secara tiba-tiba jika terjadi perdarahan di mata atau secara bertahap seiring dengan memburuknya penyakit.
Jika Anda mengalami salah satu dari gejala ini, penting untuk segera berkonsultasi dengan spesialis mata. Deteksi dan pengobatan dini dapat membuat perbedaan besar dalam menjaga penglihatan Anda.
- Kendalikan Kadar Gula Darah: Menjaga gula darah dalam rentang target sangat penting untuk mengurangi risiko retinopati diabetik. Bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan Anda untuk membuat rencana pengelolaan gula darah yang dipersonalisasi, termasuk pola makan, olahraga, dan pengobatan jika diperlukan.
- Pantau Tekanan Darah dan Kolesterol: Mengelola kadar tekanan darah dan kolesterol dapat membantu melindungi pembuluh darah di mata Anda. Pemeriksaan rutin dengan dokter Anda dapat memastikan bahwa kadar tersebut berada dalam rentang yang sehat, mengurangi risiko komplikasi.
- Pemeriksaan Mata Rutin: Pemeriksaan mata rutin sangat penting untuk mendeteksi retinopati diabetik secara dini. Para ahli merekomendasikan agar penderita diabetes menjalani pemeriksaan mata lengkap setidaknya sekali dalam setahun, bahkan jika tidak memiliki gejala.
- Berhenti Merokok: Merokok meningkatkan risiko retinopati diabetik dan komplikasi lainnya. Berhenti merokok dapat meningkatkan sirkulasi dan mengurangi risiko kerusakan pembuluh darah, membantu menjaga kesehatan mata Anda.
- Tetap Aktif Secara Fisik: Aktivitas fisik secara rutin dapat membantu mengontrol kadar gula darah, meningkatkan sirkulasi, dan mendukung kesejahteraan secara keseluruhan, yang semuanya berkontribusi pada kesehatan mata yang lebih baik.
Jika retinopati diabetik terdeteksi, ada beberapa opsi pengobatan yang tersedia untuk membantu mengelola kondisi ini dan mencegah kehilangan penglihatan lebih lanjut: Terapi Laser: Dalam kasus di mana pembuluh darah baru yang abnormal terbentuk di retina, terapi laser dapat digunakan untuk menutup pembuluh darah yang bocor dan mengurangi risiko kehilangan penglihatan. Pengobatan laser sering kali efektif dalam memperlambat perkembangan retinopati diabetik. Obat-Obatan: Beberapa obat dapat disuntikkan ke dalam mata untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan di retina. Obat-obatan ini membantu menstabilkan pembuluh darah dan sering digunakan untuk mengobati edema makula, komplikasi dari retinopati diabetik. Operasi: Dalam kasus yang lebih lanjut, operasi mungkin diperlukan untuk mengeluarkan darah atau jaringan parut dari mata. Prosedur ini, yang dikenal sebagai vitrektomi, dapat memulihkan penglihatan dalam beberapa kasus dengan menghilangkan hambatan di retina.
Di RS Abdi Waluyo, spesialis penyakit dalam kami berdedikasi untuk memberikan perawatan komprehensif bagi pasien diabetes dan komplikasi terkait, termasuk retinopati diabetik. Tim kami menawarkan berbagai layanan, mulai dari manajemen diabetes dan pemantauan rutin hingga perawatan lanjutan untuk kondisi mata terkait diabetes.
Dengan fasilitas modern dan tenaga medis berpengalaman, RS Abdi Waluyo memastikan bahwa pasien menerima perawatan berkualitas tinggi dan yang dipersonalisasi. Tim penyakit dalam kami bekerja sama dengan spesialis mata untuk memberikan dukungan holistik, membantu individu dengan diabetes melindungi penglihatan dan menjaga kesehatan mereka secara keseluruhan. Memilih RS Abdi Waluyo berarti memilih mitra kesehatan yang berkomitmen untuk membantu Anda mengelola diabetes secara efektif dan mencegah komplikasi.
Referensi:
- How To Prevent Diabetic Retinopathy? | RetinaRisk [Homepage on the Internet]. [cited 2024 Nov 20];Available from: https://www.retinarisk.com/blog/how-to-prevent-diabetic-retinopathy/
- Diabetic retinopathy [Homepage on the Internet]. Wikipedia. 2024 [cited 2024 Nov 15];Available from: https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Diabetic_retinopathy&oldid=1254897729
- Shukla UV, Tripathy K. Diabetic Retinopathy [Homepage on the Internet]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing, 2024 [cited 2024 Nov 15]; Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560805/
- Wang W, Lo ACY. Diabetic Retinopathy: Pathophysiology and Treatments. Int J Mol Sci 2018;19(6):1816.
- . Diabetic Retinopathy: Causes, Symptoms, Treatment [Homepage on the Internet]. Am. Acad. Ophthalmol. 2024 [cited 2024 Nov 15];Available from: https://www.aao.org/eye-health/diseases/what-is-diabetic-retinopathy