Sering Nyeri Perut atau Gangguan Pencernaan? Periksa dengan Intestinal Ultrasound! - Abdi Waluyo Hospital
Oktober 10, 2025

Sering Nyeri Perut atau Gangguan Pencernaan? Periksa dengan Intestinal Ultrasound!

rsaw

By : Geraldus Sigap


Apa itu Intestinal Ultrasound (IUS)?

Intestinal Ultrasound, atau lebih dikenal sebagai IUS, adalah teknik pencitraan ultrasonik non-invasif yang digunakan untuk menilai kondisi usus halus dan usus besar tanpa perlu radiasi. Dengan IUS, dokter dapat mengevaluasi peradangan usus, penebalan dinding usus, obstruksi, dan kelainan struktural lain secara cepat dan nyaman. Karena sifatnya yang real-time dan tak menyakitkan, IUS semakin populer sebagai pilihan pemeriksaan awal dalam kasus gangguan pencernaan atau penyakit inflamasi usus.

Kapan IUS Diperlukan?

Berikut indikasi utama untuk melakukan Intestinal Ultrasound:

  • Nyeri perut yang menetap atau sering kambuh
  • Diare kronis atau perubahan pola buang air besar
  • Penurunan berat badan tak jelas, kelelahan
  • Kecurigaan penyakit radang usus (ulcerative colitis, Crohn)
  • Memantau respon terapi pada pasien IBD
  • Evaluasi usus pada penderita gangguan pencernaan yang tidak jelas di pemeriksaan lain

Keunggulan IUS Dibanding Metode Lain

Bagaimana Prosedur IUS Dilakukan?

  1. Pasien berbaring dengan posisi tertentu agar usus mudah dijangkau oleh probe.
  2. Gel khusus dioleskan pada perut agar kontak gelombang ultrasonik optimal.
  3. Dokter menerapkan probe ultrasound dan menggerakkannya perlahan di area usus (perut).
  4. Gambar real-time ditampilkan di monitor, melihat gambaran dinding usus, lapisan mukosa, dan jaringan sekitarnya.
  5. Bila ditemukan area mencurigakan, seperti penebalan dinding, dokter mungkin akan meminta pemeriksaan lanjutan seperti CT atau endoskopi.

Apa yang Bisa Terlihat dari IUS?

  • Penebalan dinding usus
  • Perubahan struktur saluran usus
  • Peradangan pada dinding usus
  • Luka atau ulserasi (tergantung kedalaman)
  • Obstruksi atau stenosis usus
  • Koleksi cairan atau abses perisit (di sekitar usus)
  • Respons terhadap terapi (pada pasien penyakit inflamasi usus)

Gambar 1. Hasil temuan abnormal dari Intestinal Ultrasound

Siapa yang Harus Melakukan IUS dan Siapa yang Tidak Disarankan?

Cocok untuk:

  1. Pasien dengan gejala pencernaan kronis tanpa diagnosis pasti
  2. Penderita IBD yang perlu pemantauan
  3. Pasien yang ingin alternatif non-invasif sebelum endoskopi atau CT

Tidak direkomendasikan bila:

  1. Keadaan emergensi pada usus (misalnya perforasi usus)
  2. Adanya gas berlebihan atau isi usus yang sangat banyak mengganggu visualisasi
  3. Area usus dalam sangat sulit dijangkau

Kombinasikan IUS dengan Pemeriksaan Lain untuk Diagnosis Komprehensif

IUS sering digunakan sebagai pemeriksaan awal atau tambahan sebelum menjalani prosedur seperti:

  • Endoskopi / Kolonoskopi
  • CT-Scan Abdomen
  • Magnetic Resonance Enterography (MRE)
  • Tes laboratorium & marker inflamasi

RS Abdi Waluyo memiliki Pusat Gangguan Pencernaan (Gastrointestinal & Hepatology Center) hadir untuk memberikan penanganan terpadu pada penyakit saluran cerna, termasuk usus halus dan besar.  Apabila Anda atau keluarga mengalami nyeri perut berulang, gangguan BAB, atau gejala pencernaan lain yang tak kunjung mereda, jangan tunda untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Intestinal Ultrasound (IUS) bisa menjadi langkah awal yang tepat. Hubungi 021-3144989 atau buat janji online melalui situs resmi https://abdiwaluyo.com/


Referensi :

  1. Piro, K., Ma, I. W. Y., Shokoohi, H., & Novak, K. (2025). Intestinal Ultrasound in Common Gastrointestinal Disorders: An Evidence-Based Approach. The Medical clinics of North America, 109(1), 177–189. https://doi.org/10.1016/j.mcna.2024.08.006
  2. Piro K, Ma IWY, Shokoohi H, Novak K. Intestinal Ultrasound in Common Gastrointestinal Disorders: An Evidence-Based Approach. Med Clin North Am. 2025 Jan;109(1):177-189.

 

Chat with us