Emosi Tidak Stabil, Apakah Termasuk Borderline Personality Disorder? Ayo Kenali Lebih Lanjut! - Abdi Waluyo Hospital
Desember 27, 2023

Emosi Tidak Stabil, Apakah Termasuk Borderline Personality Disorder? Ayo Kenali Lebih Lanjut!

rsaw

Oleh:  Thalia Kaylyn Averil


Borderline personality disorder (BPD) atau gangguan kepribadian ambang adalah gangguan mental yang sangat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosinya. Seseorang dengan kontrol emosi yang berkurang dapat membuatnya menjadi lebih impulsif, memengaruhi pandangannya terhadap diri sendiri, dan merusak hubungannya dengan orang lain. Secara umum, penderita BPD memiliki gangguan pada suasana hati dan interaksi sosialnya sehingga pemikiran, persepsi, perasaan, dan hubungan interpersonal seseorang dengan BPD akan sangat berbeda dengan orang pada umumnya.

 

Studi menunjukkan bahwa BPD dapat dipengaruhi oleh faktor genetik, sosial, dan lingkungan. Seseorang yang memiliki anggota keluarga dekat (contohnya: orang tua, saudara kandung, atau kerabat lainnya) dengan BPD lebih rentan untuk menderita BPD. Selain itu, faktor sosial dan lingkungan juga berpengaruh karena sebagian besar penderita BPD mengalami peristiwa traumatis ketika masih anak-anak, seperti dianiaya atau ditinggalkan. Individu dengan riwayat memiliki hubungan yang tidak baik dengan orang lain juga merupakan salah satu faktor risiko terjadinya BPD. Studi terbaru membuktikan bahwa beberapa pasien BPD memiliki kelainan neurotransmiter atau “pembawa pesan” pada otaknya, khususnya serotonin. Selain itu, ditemukan juga beberapa bagian otak yang ditemukan mengecil atau abnormal pada penderita BPD, yaitu:

  • Amigdala yang berperan untuk mengendalikan emosi, seperti ketakutan, marah, atau kecemasan
  • Korteks orbitofrontal yang berperan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan
  • Hipokampus yang berperan dalam pengaturan perilaku dan pengendalian diri

 

Gambar 1. Bagian-bagian dari otak.

 

BPD dapat menyebabkan berbagai gejala yang secara umum dikelompokkan menjadi empat:

  • Ketidakstabilan emosional 

Penderita BPD sering merasakan emosi negatif yang intens, seperti marah, sedih, malu, takut, merasa kesepian dan hampa. Selain itu, gejala lainnya yang dirasakan adalah adanya perubahan suasana hati yang parah dalam waktu singkat dan tidak bisa diprediksi. Sebagai contoh, perasaan gembira yang muncul setelah mengalami pikiran untuk bunuh diri dan putus asa beberapa jam yang lalu. Orang yang mengalami gangguan kepribadian ambang juga cenderung memandang sesuatu secara ekstrem, baik atau buruk.

  • Pola pikir atau persepsi yang terganggu

BPD dapat membuat penderitanya beranggapan buruk tentang dirinya dan orang lain, seperti menganggap bahwa dirinya adalah orang jahat atau merasa orang lain sedang berencana untuk menjatuhkannya. Selain itu, pasien BPD juga sering mendengar suara-suara asing yang terkadang terasa seperti perintah untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain.

  • Perilaku impulsif

Individu dengan BPD cenderung memiliki dorongan untuk melukai diri sendiri, bahkan dapat berujung sampai mempunyai upaya untuk bunuh diri. Hal tersebut juga menyebabkan penderita BPD memiliki keinginan untuk mengikuti aktivitas-aktivitas yang berisiko dan ceroboh, seperti mengonsumsi alkohol secara berlebihan atau seks bebas.

  • Hubungan yang intens dan tidak stabil dengan orang lain

Jika seseorang menderita BPD, mereka akan merasa orang lain meninggalkannya ketika mereka sedang mengalami kesulitan sehingga timbul emosi-emosi seperti marah dan cemas. Hal tersebut merupakan alasan beberapa orang mengirim pesan secara teratur, menelepon tiba-tiba, atau mengancam orang lain. Di lain sisi, penderita BPD juga dapat merasa marah dan cemas jika mereka merasa orang lain terlalu mendominasi atau sering mengganggunya. Oleh karena itu, pasien dengan BPD sering terjebak dalam “love and hate relationship” dengan orang lain.

 

Jika Anda merasa mengalami tanda dan gejala BPD tersebut, Anda dapat mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan terkait. Namun, Anda juga dapat mengelola emosi yang dirasakan, dengan cara:

  • Kenali hal-hal yang dapat menyebabkan perilaku impulsif atau kemarahan
  • Usahakan untuk melibatkan orang-orang terdekat Anda selama perawatan untuk membantu mereka lebih memahami kondisi Anda
  • Latih mekanisme koping untuk mengendalikan emosi, seperti meditasi dan latihan pernapasan. Sebuah studi menunjukkan bahwa melakukan brief mindfulness meditation (BMM) yang menggunakan teknik meditasi Anapanasati selama 15 menit setiap harinya dapat meningkatkan pemrosesan emosi. Salah satu kunci untuk melakukan teknik meditasi Anapanasati adalah dengan mengarahkan perhatian penuh kepada napas, perhatikan sensasi setiap tarikan dan embusan napas.

 

Gambar 2. Salah satu contoh teknik meditasi.

 

  • Pelajari cara mengekspresikan emosi dengan tepat agar tidak membuat diri sendiri dan orang lain tidak nyaman
  • Jangan berasumsi mengenai apa yang dipikirkan atau dirasakan orang lain
  • Pertahankan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan seimbang, rutin berolahraga, dan mengikuti kegiatan sosial

Referensi:

  1. National Institute of Mental Health. Borderline personality disorder [Internet]. Bethesda: National Institute of Mental Health; date of publication unknown [cited 2023 Nov 12]. Available from: https://www.nimh.nih.gov/health/topics/borderline-personality-disorder
  2. National Health Service. Overview – borderline personality disorder [Internet]. England: National Health Service; date of publication unknown [reviewed 2022 Nov 4] [cited 2023 Nov 12]. Available from: https://www.nhs.uk/mental-health/conditions/borderline-personality-disorder/overview/
  3. Mayo Clinic. Borderline personality disorder – diagnosis [Internet]. Rochester: Mayo Clinic; date of publication unknown [cited 2023 Nov 12]. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/borderline-personality-disorder/diagnosis-treatment/drc-20370242
  4. Wu R, Liu LL, Zhu H, Su WJ, Cao ZY, Zhong SY, Liu XH, Jiang CL. Brief mindfulness meditation improves emotion processing. Front Neurosci [Internet]. 2019 Oct 10 [cited 2023 Nov 12];13:1074. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6795685/
  5. Antoniou G, Lambourg E, Steele JD, Colvin LA. The effect of adverse childhood experiences on chronic pain and major depression in adulthood: a systematic review and meta-analysis. British J of Anesthesia [Internet]. 2023 Apr 20 [cited 2023 Nov 12];130(6):729-46. Available from: https://www.bjanaesthesia.org.uk/article/S0007-0912%2823%2900131-9/fulltext
  6. TARA 4 Borderline Personality Disorder. Celebrities with BPD [Internet]. New York: TARA 4 Borderline Personality Disorder; date of publication unknown [cited 2023 Nov 12]. Available from: https://www.tara4bpd.org/new-page-42

United Kingdom English Indonesia Indonesia

Chat with us